Percepatan Settlement Diterapkan, Hanya 1 AB yang Belum Siap

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 November 2018 18:09
bursa optimis T+2 bisa mulai diterapkan pada 26 November mendatang.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan untuk implementasi sistem penyelesaian transaksi (settlement) dari T+3 menjadi T+2 masih ada satu Anggota Bursa (AB) yang menyatakan ketidaksiapannya. Meski demikian, bursa optimis T+2 bisa mulai diterapkan pada 26 November mendatang.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono W. Widodo mengatakan bursa akan terus melaksanakan testing dengan seluruh AB dan bank kustodian (BK) untuk memastikan seluruh kesiapannya masing-masing.

"Masih ada pengujian minggu ini dan minggu depan, tapi kalau di tanggal 26 November nanti diharapkan sudah ready semua. Sekarang masih menunggu konformasinya, sisanya nunggu pengujian minggu ini, tapi optimis tanggal 26 nanti sudah siap," kata Laksono di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (9/11).

Meski sudah dirasa siap dalam sistem penyelesaian transaksi ini, diprediksi masih adanya kemungkinan gagal yang terjadi. Hal ini disebabkan karena pada 28 November akan menjadi titik pertemuan penyelesaian untuk transaksi yang dilakukan pada 23 dan 26 November, dengan demikian maka settlement akan menumpuk dengan jumlah volume perdagangan diperkirakan akan meningkat 1,5x-2x.

Percepatan Settlement Akan Diterapkan, Tinggal 1 AB Belum SiaFoto: Edward Ricardo

Untuk mengantisipasi hal tersebut, bursa bersama dengan self regulatory organization (SRO) lainnya juga memastikan aktifnya security lending and borrowing.

"Transaksi yang dilakukan di tanggal 23 dan 26 resiko kegagalannya lebih besar dari normal. Kami sudah melakukan pendekatan ke AB potensial untuk bisa meminjamkan saham mereka melalui securities lending and borrowing jadi bisa pinjamkan saham untuk mengantisipas gagal serah," kata Umi Kulsum, Direktur Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Selain dengan AB, SRO juga memastikan kesiapan manajer investasi (MI), dana pensiun dan lembaga lainnya yang tingkat kepemilikan efeknya besar yang berpotensi unutk meminjamkan efeknya.

Dari sisi lain, Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Syafruddin mengatakan sistem yang dimiliki oleh ketiga SRO dinilai sudah sangat siap untuk mengantisipasi lonjakan transaksi yang akan diselesaikan di hari tersebut. "Masih di range aman untuk kapasitas sostem," kata dia.

Bersamaan dengan Rebalancing MSCI

Implementasi T+2 ini dilakukan dalam waktu yang beberapa hari sebelum dilakukannya rebalancing portofolio MSCI Index. Bahkan bursa Singapura dan Malaysia yang diagendakan untuk menerapkan sistem yang sama memilih untuk menunda percepetan settlementnya karena alasan ini.

Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy mengatakan bursa dalam negeri tetap percaya diri untuk menerapkan ini meski MSCI akan melakukan rebalancing pada 30 November nanti. Menurut dia, biasanya puncak transaksi adalah satu hari sebelum rebalancing terjadi sehingga tak perlu ada hal yang dikhawatirkan.


"Perkiraan kita mulai Senin jadi pelaku sudah aware selain sosialisasi dan publikasi pelaku dalam dan luar negeri sudah sejak Juni disampaikan kepada AB dan BK bahwa ada rebalancing jadi hari Senin (26/11) pelaku akan terbiasa dan aware kalau akan masuk di T+2," jelas dia.

Sistem settelement T+2 ini adalah percepatan siklus penyelesaian transaksi dari sebelumnya tiga hari menjadi menjadi dua hari. Dengan demikian, mulai tangga 26 November nanti transaksi akan selesai lebih cepat dibanding dengan hari bursa sebelumnya.


Penerapam T+2 ini bertujuan untuk merampingkan proses penyelesaian yang sudah ada saat ini sehingga menurunkan biaya penyelesaian bagi pelaku secara jangka panjang. Selain itu, bursa dalam negeri juga akan selaras dengan bursa global yang sebelumya telah terlebih dahuu menerapkan sistem ini.

Diharapkan dengan diterapkannya T+2 likuiditas di pasar menjadi lebih tinggi sehingga perputaran dan pemanfaatan dana menjadi lebih cepat.

Sejauh ini bursa sudah melaksakan enam kali testing bersama dengan AB dan BK, dalam waktu dua minggu ke depan, SRO bersama dengan AB dan BK akan melaksanakan dua kali testing lagi untuk memastikan kesiapan seluruh sistem transaksi.


(roy) Next Article Gagal Settlement Hantui Penerapan Penyelesaian Transaksi T+2

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular