
Gubernur BI: Bunga Acuan Tak Naik Lagi Sampai Akhir Tahun
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 November 2018 14:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal tak akan ada lagi kenaikan bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate hingga akhir tahun.
Dalam beberapa bulan terakhir, bank sentral telah mengerek bunga acuan hingga 150 basis poin (bps), untuk menjaga daya tarik pasar keuangan domestik di tengah pengetatan likuiditas.
Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, kenaikan bunga acuan BI sudah menghitung kenaikan Fed Fund Rate di penghujung tahun yang diperkirakan bakal kembali dikerek 25 bps.
"Saya sampaikan sekali lagi, bahwa dengan menaikkan bunga itu sudah antisipasi kenaikan FFR, termasuk kenaikan FFR yang 25 basis poin di akhir tahun," kata Perry, Jumat (9/11/2018).
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada rapat 19 Desember adalah 75,8%. Naik dibandingkan posisi kemarin yaitu 74,6% dan seminggu yang lalu sebesar 68,8%.
Kenaikan suku bunga acuan akan ikut menaikkan imbalan investasi di AS, khususnya di instrumen berpendapatan tetap. Akibatnya, permintaan terhadap dolar AS akan meningkat dan nilainya semakin kuat.
Namun, BI masih cukup optimistis kenaikan bunga acuan yang dilakukan bank sentral dalam beberapa bulan terakhir telah membuat pasar keuangan domestik cukup menarik di mata investor.
"Alhamdulillah, bahwa kebijakan itu menjadi faktor positif kenapa aliran modal asing masuk ke SBN Rp 14,5 triliun bulan ini," kata Perry.
BI menegaskan, stance kebijakan yang akan ditempuh ke depan akan tetap data dependant. BI akan melihat sejumlah indikator mulai dari perkembangan ekonomi global maupun ekonomi domestik.
(dru) Next Article Masih Ada Desember, Akankah BI Naikkan Bunga Acuan Lagi?
Dalam beberapa bulan terakhir, bank sentral telah mengerek bunga acuan hingga 150 basis poin (bps), untuk menjaga daya tarik pasar keuangan domestik di tengah pengetatan likuiditas.
Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, kenaikan bunga acuan BI sudah menghitung kenaikan Fed Fund Rate di penghujung tahun yang diperkirakan bakal kembali dikerek 25 bps.
![]() |
"Saya sampaikan sekali lagi, bahwa dengan menaikkan bunga itu sudah antisipasi kenaikan FFR, termasuk kenaikan FFR yang 25 basis poin di akhir tahun," kata Perry, Jumat (9/11/2018).
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada rapat 19 Desember adalah 75,8%. Naik dibandingkan posisi kemarin yaitu 74,6% dan seminggu yang lalu sebesar 68,8%.
Kenaikan suku bunga acuan akan ikut menaikkan imbalan investasi di AS, khususnya di instrumen berpendapatan tetap. Akibatnya, permintaan terhadap dolar AS akan meningkat dan nilainya semakin kuat.
Namun, BI masih cukup optimistis kenaikan bunga acuan yang dilakukan bank sentral dalam beberapa bulan terakhir telah membuat pasar keuangan domestik cukup menarik di mata investor.
"Alhamdulillah, bahwa kebijakan itu menjadi faktor positif kenapa aliran modal asing masuk ke SBN Rp 14,5 triliun bulan ini," kata Perry.
BI menegaskan, stance kebijakan yang akan ditempuh ke depan akan tetap data dependant. BI akan melihat sejumlah indikator mulai dari perkembangan ekonomi global maupun ekonomi domestik.
(dru) Next Article Masih Ada Desember, Akankah BI Naikkan Bunga Acuan Lagi?
Most Popular