Simak! Bocoran dari Bos BI Soal CAD Kuartal III-2018
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 November 2018 14:17
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) pada sore ini, Jumat (9/11/208) dijadwalkan bakal merilis data neraca pembayaran Indonesia di kuartal III-2018. Data ini, menjadi salah satu yang dinanti pasar.
Pasalnya, salah satu komponen di dalam neraca pembayaran, yaitu transaksi berjalan diperkirakan kembali mengalami defisit. Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) kuartal III-2018 diproyeksikan lebih dalam dari kuartal II-2018.
Gubernur BI Perry Warjiyo pun membocorkan sedikit kisi-kisi data yang akan dirilis bank sentral pada sore ini. BI tak memungkiri, angka CAD kuartal III-2018 bakal berada di atas 3% dari produk domestik bruto (PDB).
"Sore ini Anda akan mendapatkan angka-angkanya saya tidak ingin mendahului siaran pers. Kalau persentase terhadap PDB, ada di bawah 3,5% untuk CAD di kuartal III," kata Perry, Jumat (9/11/2018).
Mantan Deputi Gubernur BI mengemukakan, komponen neraca modal pada kuartal III-2018 cukup membaik, seiring dengan mulai kembalinya aliran modal asing ke dalam portofolio.
"Angka persisnya nanti sore akan dirilis mengenai neraca pembayaran di kuartal III-2018," katanya.
Melihat proyeksi beberapa analis dan diestimasi kembali oleh CNBC Indonesia dengan melihat rentang beserta rata-rata dari proyeksi, maka CAD pada kuartal III-2018 bakal berada di 3,3%-3,4% dari produk domestik bruto (PDB).
Sementara itu, estimasi defisit neraca transaksi berjalan bisa mencapai US$ 8,5 - US$ 9 miliar. Empat tahun lalu atau tepatnya Juni 2014, defisit neraca transaksi berjalan mencapai US$ 9,11 miliar atau 4,3% dari PDB.
Dalam sebuah dokumen yang dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), CAD berdasarkan perhitungan bank sentral bakal melebar ke 3,34% dari PDB. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi kuartal II-2018.
(dru) Next Article Di Tengah Pandemi, BI Proyeksi CAD 2020 Dibawah 2% PDB
Pasalnya, salah satu komponen di dalam neraca pembayaran, yaitu transaksi berjalan diperkirakan kembali mengalami defisit. Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) kuartal III-2018 diproyeksikan lebih dalam dari kuartal II-2018.
Gubernur BI Perry Warjiyo pun membocorkan sedikit kisi-kisi data yang akan dirilis bank sentral pada sore ini. BI tak memungkiri, angka CAD kuartal III-2018 bakal berada di atas 3% dari produk domestik bruto (PDB).
Mantan Deputi Gubernur BI mengemukakan, komponen neraca modal pada kuartal III-2018 cukup membaik, seiring dengan mulai kembalinya aliran modal asing ke dalam portofolio.
"Angka persisnya nanti sore akan dirilis mengenai neraca pembayaran di kuartal III-2018," katanya.
Melihat proyeksi beberapa analis dan diestimasi kembali oleh CNBC Indonesia dengan melihat rentang beserta rata-rata dari proyeksi, maka CAD pada kuartal III-2018 bakal berada di 3,3%-3,4% dari produk domestik bruto (PDB).
Sementara itu, estimasi defisit neraca transaksi berjalan bisa mencapai US$ 8,5 - US$ 9 miliar. Empat tahun lalu atau tepatnya Juni 2014, defisit neraca transaksi berjalan mencapai US$ 9,11 miliar atau 4,3% dari PDB.
Dalam sebuah dokumen yang dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), CAD berdasarkan perhitungan bank sentral bakal melebar ke 3,34% dari PDB. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi kuartal II-2018.
(dru) Next Article Di Tengah Pandemi, BI Proyeksi CAD 2020 Dibawah 2% PDB
Most Popular