
Sampai Kapan Rupiah Perkasa? Ini Jawaban Menko Darmin
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
07 November 2018 12:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menunjukkan tren penguatan. Sampai dengan Rabu (7/11/2018), US$1 di pasar spot setara dengan Rp 14.650. Penguatan rupiah mencapai 1,01% dibandingkan posisi penutupan perdagangan Selasa (6/11/2018).
Kendati demikian, sejumlah kalangan menilai rupiah bakal kembali melemah seiring rencana pengumuman defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) kuartal III-2018. Sebagaimana kuartal lalu, CAD diproyeksikan akan kembali defisit.
Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan penguatan rupiah sudah berlangsung selama satu pekan. Salah sau penyebabnya adalah pasar melihat rupiah undervalued sehingga modal asing ada yang mulai masuk.
"Jadi ya rupiahnya mulai menguat," ujar Darmin kepada wartawan ketik ditemui di Gedung Ali Wardhana, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Kendati demikian, Darmin mengaku belum dapat memastikan sampai kapan rupiah menguat. Apalagi, perekonomian dunia terus bergerak disertai rencana Bank Sentral AS The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate/FFR) bulan depan.
"Kita belum bisa bilang (sampai kapan rupiah menguat)," kata Darmin.
(miq/miq) Next Article Cukupkah DNDF a la BI Stabilkan Rupiah? Ini Kata Darmin
Kendati demikian, sejumlah kalangan menilai rupiah bakal kembali melemah seiring rencana pengumuman defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) kuartal III-2018. Sebagaimana kuartal lalu, CAD diproyeksikan akan kembali defisit.
"Jadi ya rupiahnya mulai menguat," ujar Darmin kepada wartawan ketik ditemui di Gedung Ali Wardhana, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Kendati demikian, Darmin mengaku belum dapat memastikan sampai kapan rupiah menguat. Apalagi, perekonomian dunia terus bergerak disertai rencana Bank Sentral AS The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate/FFR) bulan depan.
"Kita belum bisa bilang (sampai kapan rupiah menguat)," kata Darmin.
(miq/miq) Next Article Cukupkah DNDF a la BI Stabilkan Rupiah? Ini Kata Darmin
Most Popular