
Saham BUMN Konstruksi Naik di Atas 3%, Harganya Sudah Murah?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 November 2018 14:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham BUMN konstruksi aktif diperdagangkan investor pada sesi kedua yang membuat harga sahamnya naik tinggi.
Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 6,67% menjadi Rp 1.200 per saham. ADHI telah diperdagangkan sebanyak 1.465 kali dengan volume 8,9 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 10,61 miliar.
Harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 5,61% menjadi Rp 1.165 per saham. WIKA telah diperdagangkan sebanyak 3.903 kali dengan volume 42,76 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 49,25 miliar.
Harga saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 4,17% menjadi Rp 1.500 per saham. WSKT telah ditransaksikan sebanyak 3.749 kali dengan volume 35,59 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 52,87 miliar.
Harga saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 3,76% menjadi Rp 1.380 per saham. PTPP telah diperdagangkan sebanyak 1.694 kali dengan volume 15,34 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 21,23 miliar.
Kenaikan harga saham BUMN konstruksi ini karena investor menganggap harga saham konstruksi termasuk murah karena sebulan terakhir banyak dilepas investor.
Sebelumnya investor lepas saham konstruksi karena kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengerem proyek infrastruktur untuk menjaga nilai tukar rupiah. Maklum, pembangunan konstruksi banyak menggunakan bahan impor yang membuat current account defisit (CAD) semakin melebar.
(roy/miq) Next Article Analis: Holding BUMN Karya Jadi Sentimen Positif Buat Emiten
Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 6,67% menjadi Rp 1.200 per saham. ADHI telah diperdagangkan sebanyak 1.465 kali dengan volume 8,9 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 10,61 miliar.
Harga saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 3,76% menjadi Rp 1.380 per saham. PTPP telah diperdagangkan sebanyak 1.694 kali dengan volume 15,34 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 21,23 miliar.
Kenaikan harga saham BUMN konstruksi ini karena investor menganggap harga saham konstruksi termasuk murah karena sebulan terakhir banyak dilepas investor.
Sebelumnya investor lepas saham konstruksi karena kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengerem proyek infrastruktur untuk menjaga nilai tukar rupiah. Maklum, pembangunan konstruksi banyak menggunakan bahan impor yang membuat current account defisit (CAD) semakin melebar.
(roy/miq) Next Article Analis: Holding BUMN Karya Jadi Sentimen Positif Buat Emiten
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular