Dolar Mahal, Sri Mulyani Minta Orang RI Tak ke Luar Negeri
01 November 2018 08:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani memiliki suatu harapan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang kerap kali berpergian ke luar negeri.
Hal ini disampaikan bendahara negara merespons nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), terutama pengaruhnya ke defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Lantas, apa harapan Sri Mulyani?
"Kami berharap orang-oarang Indonesia dengan kurs yang makin mahal bisa berwisata di dalam negeri saja sehingga belanja dolar tidak besar," kata Sri Mulyani, Rabu (31/10/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut, kondisi nilai tukar rupiah saat ini sudah undervalued jika dilihat dari Real Effective Exchange Rate (REER) yang sudah di bawah 100.
Meski demikian, pemerintah masih melihat pergerakan nilai tukar rupiah lebih stabil tahun depan, seiring dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas.
"Kami paham bahwa saat ini banyak bank sentral harus melakukan adjustment. Mereka melakukan dari sisi policy moneter untuk menjaga nilai tukar. Dalam hal ini, BI juga jaga nilai tukar," katanya.
(roy)
Hal ini disampaikan bendahara negara merespons nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), terutama pengaruhnya ke defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
"Kami berharap orang-oarang Indonesia dengan kurs yang makin mahal bisa berwisata di dalam negeri saja sehingga belanja dolar tidak besar," kata Sri Mulyani, Rabu (31/10/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut, kondisi nilai tukar rupiah saat ini sudah undervalued jika dilihat dari Real Effective Exchange Rate (REER) yang sudah di bawah 100.
Meski demikian, pemerintah masih melihat pergerakan nilai tukar rupiah lebih stabil tahun depan, seiring dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas.
"Kami paham bahwa saat ini banyak bank sentral harus melakukan adjustment. Mereka melakukan dari sisi policy moneter untuk menjaga nilai tukar. Dalam hal ini, BI juga jaga nilai tukar," katanya.
Artikel Selanjutnya
Batasi Impor E-Commerce, Bos Bhinneka: Jangan Hanya Online
(roy)