
Mendag Naikkan Harga Ayam, Saham MAIN, CPIN dan JPFA Melesat
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
19 October 2018 10:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham produsen pakan ternak pada perdagangan hari ini melesat lebih dari 3%. Kebijakan pemerintah melakukan intervensi harga jual ayam produsen dan konsumen menjadi katalis penguatan harga saham produsen pakan dan ternak ayam.
Harga saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) naik 4,68% ke level harga Rp 1.230/saham. Volume perdagangan saham mencapai 6,31 juta saham senilai Rp 7,67 miliar.
Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 4,21% ke level Rp 5.575/saham. Volume perdagangan saham mencapai 8,67 juta saham senilai Rp 48,32 miliar.
Lalu saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk naik (JPFA) naik 2,5% ke level Rp 2.050/saham. Volume transaksi mencapai 4,36 juta saham senilai Rp 8,92 miliar.
Harga DOC sampai dengan Juli 2018 masih dalam tren penguatan dan mencapai Rp5.531/ekor yang berpotensi meningkatkan pendapatan emiten pada kuartal III-2018. Volatilitas harga jagung lokal masih menjadi sentimen negatif struktur biaya produksi di tahun 2018.
Peran pemerintah dalam menjaga keterjangkauan harga jagung lokal dapat terlihat sepanjang tahun 2018 sehingga efisiensi biaya produksi dapat tercapai.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan kenaikan harga acuan telur dan daging ayam mulai 1 Oktober 2018. Harga telur untuk acuan pembelian di petani dari sebelumnya Rp 17.000-Rp 19.000/kg menjadi Rp 18.000-Rp 20.000/kg.
Lalu, harga telur untuk acuan pembelian di konsumen dari sebelumnya Rp 22.000/kg menjadi Rp 23.000/kg. Adapun harga ayam hidup untuk acuan pembelian di petani dari sebelumnya Rp 17.000-Rp 19.000/kg menjadi Rp 18.000-Rp 20.000/kg.
Sementara itu, harga daging ayam untuk acuan pembelian di konsumen dari sebelumnya Rp 32.000/kg menjadi Rp 34.000/kg. Kenaikan harga acuan tersebut diumumkan oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, hari ini, Rabu (26/9/2018).
Dengan berubahnya harga acuan untuk telur dan daging ayam itu, maka Kemendag akan merevisi Permendag 58/2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen.
(hps/ray) Next Article JPFA & MAIN Melesat, Sudahkah Derita Saham Poultry Selesai?
Harga saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) naik 4,68% ke level harga Rp 1.230/saham. Volume perdagangan saham mencapai 6,31 juta saham senilai Rp 7,67 miliar.
Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 4,21% ke level Rp 5.575/saham. Volume perdagangan saham mencapai 8,67 juta saham senilai Rp 48,32 miliar.
Lalu saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk naik (JPFA) naik 2,5% ke level Rp 2.050/saham. Volume transaksi mencapai 4,36 juta saham senilai Rp 8,92 miliar.
Peran pemerintah dalam menjaga keterjangkauan harga jagung lokal dapat terlihat sepanjang tahun 2018 sehingga efisiensi biaya produksi dapat tercapai.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan kenaikan harga acuan telur dan daging ayam mulai 1 Oktober 2018. Harga telur untuk acuan pembelian di petani dari sebelumnya Rp 17.000-Rp 19.000/kg menjadi Rp 18.000-Rp 20.000/kg.
Lalu, harga telur untuk acuan pembelian di konsumen dari sebelumnya Rp 22.000/kg menjadi Rp 23.000/kg. Adapun harga ayam hidup untuk acuan pembelian di petani dari sebelumnya Rp 17.000-Rp 19.000/kg menjadi Rp 18.000-Rp 20.000/kg.
Sementara itu, harga daging ayam untuk acuan pembelian di konsumen dari sebelumnya Rp 32.000/kg menjadi Rp 34.000/kg. Kenaikan harga acuan tersebut diumumkan oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, hari ini, Rabu (26/9/2018).
Dengan berubahnya harga acuan untuk telur dan daging ayam itu, maka Kemendag akan merevisi Permendag 58/2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen.
(hps/ray) Next Article JPFA & MAIN Melesat, Sudahkah Derita Saham Poultry Selesai?
Most Popular