
Internasional
Trump Sebut Anjloknya Bursa 'Koreksi' & Serang The Fed Lagi
Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 October 2018 06:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Donald Trump dikenal sebagai presiden Amerika Serikat (AS) yang unik. Trump sering mengeluarkan pernyataan-pernyataannya kontroversial. Salah satu pada Rabu (10/10/2018).
Sebelum melakukan kampanye di Pennsylania, Trump menyatakan anjloknya bursa saham AS sebagai 'koreksi' yang telah lama ditunggu-tunggu dan menyebut bank sentral AS, Federal Reserve telah 'gila' karena menaikkan suku bunga acuan.
"Sebenarnya ini adalah koreksi yang sudah lama kami tunggu, tetapi saya sangat tidak setuju dengan apa yang dilakukan Fed, "kata Trump kepada wartawan sebelum rapat politik di Pennsylvania.
"Saya pikir Fed sudah gila," kata Trump.
Saham AS jatuh pada hari Rabu, dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatatkan penurunan harian terbesar sejak 8 Februari, dan saham teknologi menjadi biang kerok kejatuhan Wall Street karena kenaikan hasil Treasury AS mengirim investor melarikan diri dari aset berisiko.
Yield Obligasi AS memang perlahan namun pasti naik dalam beberapa minggu terakhir yang didorong oleh data ekonomi AS yang solid yang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga sebanyak dua kali selama 12 bulan ke depan.
Sebelumnya Trump telah memperbarui kritiknya terhadap keputusan kenaikan suku bunga acuan. Dulu Trump menyatakan ketidaksukaannya kepada kenaikan suku bunga acuan disaat data-data ekonomi.
Terbaru Trump menyatakan The Fed terlalu cepat menaikkan suku bunga acuan disaat inflasi tumbuh minimal dan data ekonomi AS baik.
(roy/roy) Next Article Bursa AS Rontok, Trump Juga Harus Salahkan Diri Sendiri
Sebelum melakukan kampanye di Pennsylania, Trump menyatakan anjloknya bursa saham AS sebagai 'koreksi' yang telah lama ditunggu-tunggu dan menyebut bank sentral AS, Federal Reserve telah 'gila' karena menaikkan suku bunga acuan.
Saham AS jatuh pada hari Rabu, dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatatkan penurunan harian terbesar sejak 8 Februari, dan saham teknologi menjadi biang kerok kejatuhan Wall Street karena kenaikan hasil Treasury AS mengirim investor melarikan diri dari aset berisiko.
Yield Obligasi AS memang perlahan namun pasti naik dalam beberapa minggu terakhir yang didorong oleh data ekonomi AS yang solid yang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga sebanyak dua kali selama 12 bulan ke depan.
Sebelumnya Trump telah memperbarui kritiknya terhadap keputusan kenaikan suku bunga acuan. Dulu Trump menyatakan ketidaksukaannya kepada kenaikan suku bunga acuan disaat data-data ekonomi.
Terbaru Trump menyatakan The Fed terlalu cepat menaikkan suku bunga acuan disaat inflasi tumbuh minimal dan data ekonomi AS baik.
(roy/roy) Next Article Bursa AS Rontok, Trump Juga Harus Salahkan Diri Sendiri
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular