Bos OJK: Sekuritisasi Penting Bagi Pembiayaan Infrastruktur
Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 October 2018 13:28

Bali, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan sekuritisasi aset infrastruktur dinilai bisa mempercepat pemanfaatan dana untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. Sehingga kredit yang diperoleh dari perbankan bisa lebih cepat dikembalikan yang artinya akan membuat pergerakan dana akan lebih cepat untuk bisa membiayai proyek infrastruktur lainnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan sekuritisasi bisa menjadi pilihan untuk pembiayaan proyek infrastruktur dalam negeri. Karena dinilai pembangunannya akan berjalan lambat jika hanya mengandalkan pembiayaan dari perbankan yang likuiditasnya terbatas.
"Kalau disekuritisasi akan mempercepat jadi leverage duit yang dikreditkan perbankan akan cepat kembali. Sehingga kalau proyek besar sampai 2025 dan membutuhkan uang jadi duitnya bisa digunakan lagi biar mempercepat (proyek yang lain)," kata Wimboh di dalam Indonesia Investment Forum di Benoa, Bali, Selasa (9/10).
Kemudian, sekuritisasi ini juga dinilai bisa memberikan perlindungan lebih kepada investor, baik itu untuk investor lokal dan asing. Karena sudah dilakukan hedging lebih awal sehingga investor tak lagi mempersoalkan kondisi nilai tukar dan tingkat suku bunga.
Untuk itu, OJK terus melakukan pendalaman pasar keuangan agar lebih banyak lagi jenis instrumen sekuritisasi lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dalam negeri.
"Ini instrumen yang cocok untuk mitigasi resiko," imbuh dia.
Dalam kesempatan ini Wimboh menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur sansat penting untuk memperkuat fundamental ekonomi Indonesia.
Menurut dia, Pembangunan infrastruktur menurunkan kesenjangan dalam pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat, sehingga penting untuk membangun infrastruktur yang merupakan investasi untuk jangka menengah hingga jangka panjang.
(roy) Next Article Strategi OJK Dukung Pembiayaan Infrastruktur RI
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan sekuritisasi bisa menjadi pilihan untuk pembiayaan proyek infrastruktur dalam negeri. Karena dinilai pembangunannya akan berjalan lambat jika hanya mengandalkan pembiayaan dari perbankan yang likuiditasnya terbatas.
Kemudian, sekuritisasi ini juga dinilai bisa memberikan perlindungan lebih kepada investor, baik itu untuk investor lokal dan asing. Karena sudah dilakukan hedging lebih awal sehingga investor tak lagi mempersoalkan kondisi nilai tukar dan tingkat suku bunga.
"Ini instrumen yang cocok untuk mitigasi resiko," imbuh dia.
Dalam kesempatan ini Wimboh menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur sansat penting untuk memperkuat fundamental ekonomi Indonesia.
Menurut dia, Pembangunan infrastruktur menurunkan kesenjangan dalam pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat, sehingga penting untuk membangun infrastruktur yang merupakan investasi untuk jangka menengah hingga jangka panjang.
(roy) Next Article Strategi OJK Dukung Pembiayaan Infrastruktur RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular