
BI Paparkan 3 Keuntungan Jika Infrastruktur Dibangun Swasta
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 October 2018 11:36

Bali, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyebut ada tiga aspek paradigma baru dalam pembiayaan infrastruktur. Ketiga aspek tersebut adalah pergeseran pembiayaan ke sektor swasta, proyek infrastruktur sebagai sebuah kelas aset, dan basis investor yang makin luas.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Forum Investasi Indonesia 2018 yang merupakan rangkaian dari pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional - Bank Dunia (Annual Meeting IMF - World Bank) Bali 2018.
Menurut bank sentral, ada sejumlah manfaat pembangunan infrastruktur melalui mekanisme pembiayaan swasta. Misalnya, seperti percepatan pembangunan infrastruktur seperti airport, seaport, dan pendukung tol laut yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang.
"Mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6,5%," ungkap Perry dalam konferensi pers, Selasa (9/10/2018).
Selain itu, juga bisa memperbaiki defisit transaksi berjalan, mengingat pembiayaan swasta datang tak hanya dari dalam negeri, namun juga oleh asing. Dan terakhir, bisa mempelruas kesempatan investor domestik maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembiayaan infrastruktur.
"Ini sebagai langkah dan upaya menurunkan CAD, dan menambah instrumen investasi bagi investor asing maupun domestik," jelasnya.
Pemerintah maupun bank sentral akan terus berupaya meningkatkan peranan swasta dalam pembangunan infrastruktur. Misalnya, dengan mengupayakan agar sekuritas, obligasi, saham, dan instrumen lainnya menarik dari sisi komersial. Selain itu, menjaga keyakinan investor.
"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah agar stabilitas ekonomi kita terjaga, sehingga meyakinkan bagi investor," ungkapnya.
(ray/ray) Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Forum Investasi Indonesia 2018 yang merupakan rangkaian dari pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional - Bank Dunia (Annual Meeting IMF - World Bank) Bali 2018.
Menurut bank sentral, ada sejumlah manfaat pembangunan infrastruktur melalui mekanisme pembiayaan swasta. Misalnya, seperti percepatan pembangunan infrastruktur seperti airport, seaport, dan pendukung tol laut yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang.
Selain itu, juga bisa memperbaiki defisit transaksi berjalan, mengingat pembiayaan swasta datang tak hanya dari dalam negeri, namun juga oleh asing. Dan terakhir, bisa mempelruas kesempatan investor domestik maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembiayaan infrastruktur.
"Ini sebagai langkah dan upaya menurunkan CAD, dan menambah instrumen investasi bagi investor asing maupun domestik," jelasnya.
Pemerintah maupun bank sentral akan terus berupaya meningkatkan peranan swasta dalam pembangunan infrastruktur. Misalnya, dengan mengupayakan agar sekuritas, obligasi, saham, dan instrumen lainnya menarik dari sisi komersial. Selain itu, menjaga keyakinan investor.
"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah agar stabilitas ekonomi kita terjaga, sehingga meyakinkan bagi investor," ungkapnya.
(ray/ray) Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut
Most Popular