Saham Bank Panin Meroket, Ini Penjelasan Manajemen

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
09 October 2018 10:48
Harga saham bank milik Mukmin Ali Gunawan ini dalam sebulan terakhir naik 45,14% dan seminggu terakhir 27% ke level Rp 1.270/saham.
Kantor Bank Panin. Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dalam beberapa waktu terakhir membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) curiga dan menanyakan apa penyebabnya.

Dalam sepekan terakhir, harga saham PNBN terpantau bergerak di luar kebiasaan. Harga saham bank milik Mukmin Ali Gunawan ini dalam sebulan terakhir naik 45,14% dan seminggu terakhir 27% ke level Rp 1.270/saham.

Padahal kalau ditarik secara year to date, harga saham PNBN tercatat hanya naik 11,4%. Artinya saham PNBN sempat terkoreksi, dan baru menlonjak naik dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Rata-rata nilai transaksi dalam sebulan terakhir mencapai Rp 22,21 miliar dan sepekan terakhir Rp 34,82 miliar. Sementara itu dari awal tahun rerata nilai transaksi hanya Rp 6,7 miliar.

Manajemen Bank Panin lalu memberikan jawaban atas lima pertanyaan yang diajukan oleh BEI. Manajemen Bank Panin menyampaikan tidak ada informasi material yang dapat mempengaruhi harga saham perseroan.
Surat Penjelasan Bank Panin kepada Bursa Efek IndonesiaFoto: Dok BEI
Surat Penjelasan Bank Panin kepada Bursa Efek Indonesia

Bank Panin sebelumnya melepas seluruh kepemilikan saham di anak usahanya yakni PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) kepada IBJ Leasing Co.Ltd. Jumlah saham yang dilepas dalam transaksi ini sebesar 57,54% atau 1,48 miliar lembar saham.

Menurut keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), IBJ Leasing merupakan perusahaan pembiayaan asal Jepang yang juga join venture (JV) partner dari VRNA yang mana keduanya telah mendirikan PT IBJ Verena Finance (IBJV) pada 10 Agustus 2018.

Kepemilikan saham IBJV tersebut masing-masing yakni 20% dimiliki oleh VRNA dan 80% saham dimiliki oleh IBJ Leasing.

Selain itu, kabar tak sedap sebenarnya sedang melingkupi Bank Panin. Pasalnya, Bank Panin merupakan salah satu dari 14 kreditur yang memberikan pinjaman kepada SNP Finance dan sekarang macet. Nilai kredit yang diberikan Bank Panin mencapai Rp 140 miliar.

PNBN juga menyangkal isu divestasi salah satu pemegang saham mayoritas perseroan yakni Votraint No.1103 PTY Ltd milik grup Australia and New Zealand Banking (ANZ) Ltd tersebut menjadi perbincangan pelaku pasar. Meskipun perseroan menampik rumor tersebut dengan mengkonfirmasi bahwa rumor tersebut masih belum bisa dipastikan lebih lanjut.

Catatan milik perseroan per 31 Agustus 2018, ANZ Ltd memiliki 38,82% atau 9,34 miliar saham milik perseroan. Sedangkan pemegang saham mayoritas lainnya yakni PT Panin Financial Tbk (PNLF) sebesar 46,04% dan kepemilikan publik sebesar 15,14%.

Dalam keterbukaannya, perseroan juga menyatakan bahwa tindakan melepas saham oleh pemegang saham tertentu merupakan keputusan pemegang saham yan dimaksud. Sehingga perseroan belum memperoleh informasi yang jelas mengenai rencana tersebut, dan akan menginformasikan lebih lanjut perkembangan dari rumor tersebut kepada bursa.
(hps/ray) Next Article Perhatian! Bank Panin Siap Buyback Rp 480 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular