
Fokus Investor
Bursa Tertekan Sepekan Terakhir, Cermati Aksi Emiten Ini
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
08 October 2018 08:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,43% ke level 5.731 pada perdagangan di akhir pekan lalu, Jumat (5/10/18). Nilai transaksi akhir pekan ini Jumat (5/10/2018) tercatat sebesar Rp 7,1 triliun dengan volume sebanyak 14,4 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 340.301 kali.
Selama sepekan terakhir, IHSG terkoreksi 4,09% dampak dari pelemahan rupiah. Rupiah yang melemah membuat banyak investor melakukan aksi jual, selama sepekan aksi jual bersih investor asing di pasar saham mencapai Rp 1,26 triliun.
Selain itu, pelemahan rupiah yang terus terjadi sangat mungkin memaksa Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.
Kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut tentu akan kian mendorong bank-bank di tanah air untuk menaikkan suku bunga simpanan yang pada akhirnya akan berujung kepada kenaikan suku bunga pinjaman. Padahal, penyaluran kredit bisa dibilang baru saja mulai menggeliat.
Sementara itu, berikut berbagai aksi korporasi dan rencana berbagai emiten yang layak untuk diperhatikan akhir pekan lalu, dirangkum oleh CNBC Indonesia, Senin (8/10/18).
1. Mega Proyek Meikarta Terbitkan MTN Mini Rp 4 M
Pengelola Kota Meikarta milik Grup Lippo yaitu PT Mahkota Sentosa Utama menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) perdananya. Namun, nilai penerbitan MTN pertamanya itu sangat kecil yaitu Rp 4,8 miliar, jika dibandingkan dengan aset perseroan yang mencapai Rp 7,68 triliun.
Keterbukaan informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pekan ini (5/10/18) menunjukkan efek utang bernama MTN Mahkota Sentosa Utama I-2018 seri A itu memberikan kupon bunga 11,3% per tahun dengan waktu jatuh tempo 26 Agustus 2023.
2. Pasca-Merger, Pemegang Saham Pertahankan Nama Bank BTPN
Pemegang saham akhirnya merestui rencana penggabungan usaha (merger) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Restu ini didapatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (5/10/2018). Merger ini akan menghasilkan entitas bank baru dengan total aset Rp 178,89 triliun.
"Pemegang saham sepakat untuk mempertahankan nama BTPN. Bisnis bank hasil penggabungan ini nantinya akan lebih lengkap dengan produk-produk yang semakin variatif dan mengedepankan inovasi teknologi," ujar Anika Faisal, Direktur Kepatuhan Perseroan, Jumat (5/10/18).
3. Bank Mandiri Cs Berikan Kredit Rp 9 T ke Hutama Karya
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bersama dengan bank BUMN lainnya dan bank daerah akan menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 9 triliun kepada PT Hutama Karya.
Rencananya kredit ini akan digunakan untuk biayai pembangunan jalan tol Trans Sumatera. "Nanti di acara IMF, di Bali, akan ada tanda tangan beberapa proyek sindikasi pendanaan, salah satunya untuk tol trans Sumatera," ujar Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Jumat (5/10/2018).
4. Sandiaga Uno Jual Saham Saratoga ke Investor Asing Rp 194 M
Sandiaga Uno, calon wakil presiden yang menjadi pasangan Prabowo Subianto, menjual kepemilikan sahamnya di Saratoga kepada investor asing.
Total nilai transaksi penjualan saham yang dilakukan Sandiaga Uno hampir mencapai Rp 200 miliar, tepatnya Rp 194,08 miliar. Jumlah saham yang dibuat sebanyak sebanyak 51,4 juta saham pada harga Rp 3.776/saham.
Transaksi dilakukan dua tahap, pertama pada 2 Oktober 2018 dengan jumlah saham yang dijual sebanyak 12 juta unit saham. Lalu pada 3 Oktober kembali menjual saham senbanyak 39,4 juta unit saham.
Selama sepekan terakhir, IHSG terkoreksi 4,09% dampak dari pelemahan rupiah. Rupiah yang melemah membuat banyak investor melakukan aksi jual, selama sepekan aksi jual bersih investor asing di pasar saham mencapai Rp 1,26 triliun.
Sementara itu, berikut berbagai aksi korporasi dan rencana berbagai emiten yang layak untuk diperhatikan akhir pekan lalu, dirangkum oleh CNBC Indonesia, Senin (8/10/18).
1. Mega Proyek Meikarta Terbitkan MTN Mini Rp 4 M
Pengelola Kota Meikarta milik Grup Lippo yaitu PT Mahkota Sentosa Utama menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) perdananya. Namun, nilai penerbitan MTN pertamanya itu sangat kecil yaitu Rp 4,8 miliar, jika dibandingkan dengan aset perseroan yang mencapai Rp 7,68 triliun.
Keterbukaan informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pekan ini (5/10/18) menunjukkan efek utang bernama MTN Mahkota Sentosa Utama I-2018 seri A itu memberikan kupon bunga 11,3% per tahun dengan waktu jatuh tempo 26 Agustus 2023.
2. Pasca-Merger, Pemegang Saham Pertahankan Nama Bank BTPN
Pemegang saham akhirnya merestui rencana penggabungan usaha (merger) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Restu ini didapatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (5/10/2018). Merger ini akan menghasilkan entitas bank baru dengan total aset Rp 178,89 triliun.
"Pemegang saham sepakat untuk mempertahankan nama BTPN. Bisnis bank hasil penggabungan ini nantinya akan lebih lengkap dengan produk-produk yang semakin variatif dan mengedepankan inovasi teknologi," ujar Anika Faisal, Direktur Kepatuhan Perseroan, Jumat (5/10/18).
3. Bank Mandiri Cs Berikan Kredit Rp 9 T ke Hutama Karya
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bersama dengan bank BUMN lainnya dan bank daerah akan menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 9 triliun kepada PT Hutama Karya.
Rencananya kredit ini akan digunakan untuk biayai pembangunan jalan tol Trans Sumatera. "Nanti di acara IMF, di Bali, akan ada tanda tangan beberapa proyek sindikasi pendanaan, salah satunya untuk tol trans Sumatera," ujar Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Jumat (5/10/2018).
4. Sandiaga Uno Jual Saham Saratoga ke Investor Asing Rp 194 M
Sandiaga Uno, calon wakil presiden yang menjadi pasangan Prabowo Subianto, menjual kepemilikan sahamnya di Saratoga kepada investor asing.
Total nilai transaksi penjualan saham yang dilakukan Sandiaga Uno hampir mencapai Rp 200 miliar, tepatnya Rp 194,08 miliar. Jumlah saham yang dibuat sebanyak sebanyak 51,4 juta saham pada harga Rp 3.776/saham.
Transaksi dilakukan dua tahap, pertama pada 2 Oktober 2018 dengan jumlah saham yang dijual sebanyak 12 juta unit saham. Lalu pada 3 Oktober kembali menjual saham senbanyak 39,4 juta unit saham.
NEXT
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular