
Perhatikan 6 Sentimen Penggerak IHSG Pekan Depan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 October 2018 19:11

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan ini dengan turun 24 poin (-0,42%) ke 5.731, dengan akumulasi penurunan selama sepekan sebesar 244 poin (-4,09%).
Selama lima hari ke depan, indeks bursa saham nasional berpeluang menguat mengikuti arah sentimen global dan nasional, ada beberapa angin segar pada perdagangan sepekan kedepan.
Berikut ini beberapa sentimen utama yang bakal menggerakkan pasar saham nasional yang dikompilasikan Tim Riset CNBC Indonesia hari Minggu (7/10/2018).
Sentimen pertama adalah data penjualan eceran (retail sales)September 2018 yang akan diumumkan Senin (8/10/2018) diperkirakan mengalami kenaikan.
Sentimen kedua datang dari pertemuan G20 International Monetary Funds (IMF) dan World Bank yang akan diadakan di Bali Senin (8/10/2018), pertemuan tersebut berpotensi menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.
Pemerintah melalui Luhut Binsar memperkirakan Indonesia berpotensi menarik investasi senilai Rp 43 triliun melalui acara tersebut.
Banjir Sentimen Global dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Eropa
Sentimen selanjutnya, yakni sentimen ketiga, AS akan merilis data inflasi, diperkirakan inflasi inti akan mengalami kenaikan, sedangkan inflasi total angkanya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.
Masih dari Amerika, yakni sentimen keempat, juga akan dirilis Producers Purchasing Index (PPI) yang diperkirakan akan mengalami penurunan.
Sentimen kelima datang dari Jepang di mana negara tersebut akan mengumumkan angka neraca pembayaran (current account) yang diperkirakan menjadi 2.1 triliun yen dari sebelumnya 2 triliun yen secara bulanan (month-on-month/MOM), yang menjadi sentimen positif bagi negara tersebut.
Terakhir, Presiden European Central Bank (ECB) akan berpidato pada Rabu(10/10/2018), untuk memaparkan proyeksinya terhadap perekonomian Kawasan Uni Eropa. Pidato yang positif akan memicu bursa saham kawasan tersebut membaik, yang bakal berimbas ke Asia.
Saham sektor konsumer berpeluang menguat karena pemulihan ekonomi di Kawasan tersebut berpeluang mendongkrak permintaan komoditas ekspor andalan Indonesia seperti produk makanan olahan, cokelat, termasuk juga bahan baku otomotif.
TIM RISET CNCB INDONESIA
(yam/gus) Next Article Ramai Sentimen Pekan Depan, Dari PDB Q3 RI Hingga Pilpres AS
Selama lima hari ke depan, indeks bursa saham nasional berpeluang menguat mengikuti arah sentimen global dan nasional, ada beberapa angin segar pada perdagangan sepekan kedepan.
Sentimen pertama adalah data penjualan eceran (retail sales)September 2018 yang akan diumumkan Senin (8/10/2018) diperkirakan mengalami kenaikan.
Sentimen kedua datang dari pertemuan G20 International Monetary Funds (IMF) dan World Bank yang akan diadakan di Bali Senin (8/10/2018), pertemuan tersebut berpotensi menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.
Pemerintah melalui Luhut Binsar memperkirakan Indonesia berpotensi menarik investasi senilai Rp 43 triliun melalui acara tersebut.
Banjir Sentimen Global dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Eropa
Sentimen selanjutnya, yakni sentimen ketiga, AS akan merilis data inflasi, diperkirakan inflasi inti akan mengalami kenaikan, sedangkan inflasi total angkanya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.
Masih dari Amerika, yakni sentimen keempat, juga akan dirilis Producers Purchasing Index (PPI) yang diperkirakan akan mengalami penurunan.
Sentimen kelima datang dari Jepang di mana negara tersebut akan mengumumkan angka neraca pembayaran (current account) yang diperkirakan menjadi 2.1 triliun yen dari sebelumnya 2 triliun yen secara bulanan (month-on-month/MOM), yang menjadi sentimen positif bagi negara tersebut.
Terakhir, Presiden European Central Bank (ECB) akan berpidato pada Rabu(10/10/2018), untuk memaparkan proyeksinya terhadap perekonomian Kawasan Uni Eropa. Pidato yang positif akan memicu bursa saham kawasan tersebut membaik, yang bakal berimbas ke Asia.
Saham sektor konsumer berpeluang menguat karena pemulihan ekonomi di Kawasan tersebut berpeluang mendongkrak permintaan komoditas ekspor andalan Indonesia seperti produk makanan olahan, cokelat, termasuk juga bahan baku otomotif.
TIM RISET CNCB INDONESIA
(yam/gus) Next Article Ramai Sentimen Pekan Depan, Dari PDB Q3 RI Hingga Pilpres AS
Most Popular