Usai Merger, BTPN Ingin Ekspansi Ke Negara ASEAN
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
05 October 2018 18:36
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) optimistis perseroan melakukan ekspansi usahanya ke negara-negara di Kawasan Asia Tenggara.
Target ini dilakukan usai penggabungan usaha (merger) entitas baru BTPN dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) dilakukan pada Januari 2019 mendatang.
Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal mengatakan, seiring dengan pembiayaan korporasi yang menjadi bisnis uatama SMBCI, perseroan dapat menggaet perusahaan internasional di negara-negara tersebut diluar bisnis utama pembiayaan BTPN yakni pensiunan.
"Wujudnya (tangible) dari waktu ke waktu pasti akan positif (pasca-merger). Dan harapannya syukur-syukur kalau bagus di Indonesia maka akan masuk ke pasar ASEAN, jadi BTPN juga bisa jadi Qualified Asian Bank," ujar Anika di Gedung Pusat BTPN, Kamis (5/10/18).
Lebih lanjut, perseroan mengharapkan sinergi portofolio bisnis pembiayaan paska penggabungan usaha ini. Selain itu, merger ini juga akan berdampak pada nasabah dari SMBCI yang akan bergabung ke BTPN.
Namun, antara BTPN dan juga SMBCI masih tetap mempertahankan portofolio pembiayaan utamanya masing-masing dengan menyediakan produk-produk yang semakin variatif.
"Jadi yang diharapkan yakni sinergi bisnis, bahkan harapannya kami di tengah-tengah penggabungan usaha ini ada rantai suplai (supply chain) dan juga bisnis baru ke depannya yang lain," tambahnya.
Secara komprehensif, perseron berjanji untuk mengumumkan rencana-rencana dan aksi yang akan dilakukan pasca-merger ini resmi terbentuk. Saat ini, penggabungan usaha ini masih mengacu kepada persetujuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan/OJK) melalui uji penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).
(roy) Next Article Pasca-Merger, BTPN Jadi Bank Aset Terbesar Kedelapan di RI
Target ini dilakukan usai penggabungan usaha (merger) entitas baru BTPN dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) dilakukan pada Januari 2019 mendatang.
Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal mengatakan, seiring dengan pembiayaan korporasi yang menjadi bisnis uatama SMBCI, perseroan dapat menggaet perusahaan internasional di negara-negara tersebut diluar bisnis utama pembiayaan BTPN yakni pensiunan.
Lebih lanjut, perseroan mengharapkan sinergi portofolio bisnis pembiayaan paska penggabungan usaha ini. Selain itu, merger ini juga akan berdampak pada nasabah dari SMBCI yang akan bergabung ke BTPN.
Namun, antara BTPN dan juga SMBCI masih tetap mempertahankan portofolio pembiayaan utamanya masing-masing dengan menyediakan produk-produk yang semakin variatif.
"Jadi yang diharapkan yakni sinergi bisnis, bahkan harapannya kami di tengah-tengah penggabungan usaha ini ada rantai suplai (supply chain) dan juga bisnis baru ke depannya yang lain," tambahnya.
Secara komprehensif, perseron berjanji untuk mengumumkan rencana-rencana dan aksi yang akan dilakukan pasca-merger ini resmi terbentuk. Saat ini, penggabungan usaha ini masih mengacu kepada persetujuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan/OJK) melalui uji penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).
(roy) Next Article Pasca-Merger, BTPN Jadi Bank Aset Terbesar Kedelapan di RI
Most Popular