
Terkena Dampak Gempa, Ini Ulasan Analis Terkait Kinerja RALS
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
05 October 2018 15:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Gerai ritel Ramyana merupakan salah satu toko modern yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami yang mengguncang wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Lalu bagaimana ulasan analis terkait dampak gempa terhadap kinerja perseroan.
Salah satu bisnis milik PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) yakni Ramayana Department Store terdampak kejadian tersebut dengan ambruknya satu gedung pusat perbelanjaan Ramayana di lokasi tersebut dan sejumlah barang yang di toko diambil oleh korban gempa yang selamat.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya memberikan ulasan dalam risetnya kontribusi pendapatan RALS dari Ramayana Palu sebesar 1% atau Rp 81,5 miliar dari total pendapatan kotor perseroan pada 2017. Sedangkan total pendapatan kotor tercatat senilai Rp 8,15 triliun pada periode tersebut.
Menurut percakapan Mirae dengan RALS, rasio rata-rata stok ke penjualan (stock to sales ratio/SSR) ke salah satu tokonya yakni 3 hingga 3,5 kali per bulan. Sehingga, persediaan barang tercatat selama 3 bulan.
Berdasarkan pendapatan tahunan toko di Palu, Mirae memperkirakan pendapatan bulanan toko di Palu yakni Rp 6 miliar hingga Rp 7 miliar per bulannya. Sehingga, diperkirakan nilai total inventaris yang diambil oleh masyarakat berkisar senilai Rp 20 miliar.
"Meskipun seluruh inventaris barang yang tersedia bukan milik perseroan atau 31% konsinyasi, namun secara konservatif Mirae memperkirakan angka Rp 20 miliar dan mengurangi sedikit pendapatan konsolidasi bagi perseroan," jelas Christine.
Dengan demikian, Mirae memperkirakan bahwa RALS akan mengalami penurunan pendapatan sebesar 4% pada tahun ini.
Dengan penutupan salah satu pusat perbelanjaan Ramayana milik perseroan ini, Mirae memperkirakan bahwa toko perseroan semakin berkurang sebanyak 0,8% dari seluruh total toko di semester I tahun ini.
Dengan demikian, Mirae menurunkan perkiraan pendapatan perseroan di sepanjang 2018 (-0,3%) dan 2019 (-0,9%) dari perkiraan sebelumnya.
Sedangkan Mirae Asset Sekuritas juga memangkas target harga saham perseroan dari sebelumnya Rp 1.690/saham menjadi Rp 1.610/saham dengan penegasan beli (buy).
(hps) Next Article Ramayana Target Penjualan Hingga Akhir 2018 Rp 8,23 T
Salah satu bisnis milik PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) yakni Ramayana Department Store terdampak kejadian tersebut dengan ambruknya satu gedung pusat perbelanjaan Ramayana di lokasi tersebut dan sejumlah barang yang di toko diambil oleh korban gempa yang selamat.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya memberikan ulasan dalam risetnya kontribusi pendapatan RALS dari Ramayana Palu sebesar 1% atau Rp 81,5 miliar dari total pendapatan kotor perseroan pada 2017. Sedangkan total pendapatan kotor tercatat senilai Rp 8,15 triliun pada periode tersebut.
Menurut percakapan Mirae dengan RALS, rasio rata-rata stok ke penjualan (stock to sales ratio/SSR) ke salah satu tokonya yakni 3 hingga 3,5 kali per bulan. Sehingga, persediaan barang tercatat selama 3 bulan.
"Meskipun seluruh inventaris barang yang tersedia bukan milik perseroan atau 31% konsinyasi, namun secara konservatif Mirae memperkirakan angka Rp 20 miliar dan mengurangi sedikit pendapatan konsolidasi bagi perseroan," jelas Christine.
Dengan demikian, Mirae memperkirakan bahwa RALS akan mengalami penurunan pendapatan sebesar 4% pada tahun ini.
Dengan penutupan salah satu pusat perbelanjaan Ramayana milik perseroan ini, Mirae memperkirakan bahwa toko perseroan semakin berkurang sebanyak 0,8% dari seluruh total toko di semester I tahun ini.
Dengan demikian, Mirae menurunkan perkiraan pendapatan perseroan di sepanjang 2018 (-0,3%) dan 2019 (-0,9%) dari perkiraan sebelumnya.
Sedangkan Mirae Asset Sekuritas juga memangkas target harga saham perseroan dari sebelumnya Rp 1.690/saham menjadi Rp 1.610/saham dengan penegasan beli (buy).
(hps) Next Article Ramayana Target Penjualan Hingga Akhir 2018 Rp 8,23 T
Most Popular