
Ramayana Target Penjualan Hingga Akhir 2018 Rp 8,23 T
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
29 August 2018 16:29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menargetkan, penjualan pada akhir 2018 mencapai Rp 8,23 triliun. Upaya untuk merealisasikan target tersebut tampaknya tak sulit bagi perseroan, pasalnya hingga Juni 2018 penjualan sudah RALS mencapai Rp 5,18 triliun atau 62,9% dari target.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia pada Rabu, 29 Agustus 2018, untuk mencapai target 2018, perseroan melakukan beberapa strategi, yakni menyediakan barang-barang yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat, menjalin kerjasama dengan para pemasok, melakukan promosi sesuai target pasar, meneruskan program transformasi dan meningkatkan traffic pengunjung.
Namun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi ditengah ketatnya persaingan ritel di kawasan Jabodetabek. Selain itu, daya beli di daerah belum sepenuhnya stabil meskipun harga komoditas yang menjadi andalan penopang pendapatan daerah, sudah naik.
Dilihat dari kinerja keuangan lainnya, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 486,1 miliar sampai Juni 2018, meningkat 31,8% year on year (yoy). Laba bersih tersebut berasal dari laba operasional yang mencapai Rp 571,5 miliar, naik dibandingkan semester I-2017 yang mencapai Rp 414,7 miliar.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan membagikan dividen sebesar Rp 268,9 miliar atau setara dengan 66,1% dari laba perusahaan.
(hps) Next Article Ini Kata Ramayana Soal Dampak Gempa Sulawesi
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia pada Rabu, 29 Agustus 2018, untuk mencapai target 2018, perseroan melakukan beberapa strategi, yakni menyediakan barang-barang yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat, menjalin kerjasama dengan para pemasok, melakukan promosi sesuai target pasar, meneruskan program transformasi dan meningkatkan traffic pengunjung.
Namun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi ditengah ketatnya persaingan ritel di kawasan Jabodetabek. Selain itu, daya beli di daerah belum sepenuhnya stabil meskipun harga komoditas yang menjadi andalan penopang pendapatan daerah, sudah naik.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan membagikan dividen sebesar Rp 268,9 miliar atau setara dengan 66,1% dari laba perusahaan.
(hps) Next Article Ini Kata Ramayana Soal Dampak Gempa Sulawesi
Most Popular