'Tak Selamanya Pelemahan Rupiah Membawa Rugi Bagi RI'

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 October 2018 12:27
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali buka suara mengenai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali buka suara mengenai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini sudah menembus level Rp 15.100/US$. Terutama dampaknya terhadap pelaksanaan APBN.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengemukakan, setiap pergerakan nilai tukar rupiah memberikan pengaruh bagi pelaksanaan kas keuangan negara, terutama dari sisi penerimaan mapun belanja.

Namun secara garis besar, pelemahan mata uang Garuda masih cukup positif terhadap APBN. Penerimaan negara akan naik, pun begitu juga belanja negara.

"Setiap kali rupiah melemah, penerimaan tentu meningkat dan belanja meningkat. Dampaknya penerimaan meningkat lebih tinggi dari belanja. Jadi untuk anggaran, dampaknya masih bisa dikelola," kata Suahasil di kompleks BI, Kamis (4/10/2018).

'Tak Selamanya Pelemahan Rupiah Membawa Rugi Bagi RI'Foto: Kemenkeu (CNBC Indonesia)


Namun, sambung dia, pelemahan rupiah juga akan memberikan pengaruh bagi sendi-sendi perekonomian. Depresiasi rupiah bisa meningkatkan kinerja ekspor, sekaligus menekan angka impor.

"Setiap kali rupiah melemah, ekspor akan mendapat peningkatan daya saing, tapi di saat yang bersamaan impor akan lebih mahal," kata Suahasil.

"Setiap kali impor bahan modal meningkat lebih mahal, itu artinya proyek infrastruktur juga akan lebih mahal. Jadi kami melihat semua dampak itu," tegasnya.

Terlepas dari itu, Suahasil meyakini bank sentral tidak akan tinggal diam dan membiarkan rupiah makin melemah. Kestabilan nilai tukar, sudah menjadi agenda prioritas bank sentral.

"Tapi saya yakin BI akan menjaga stabilitas rupiah," jelasnya.



(dru) Next Article Sisa 4 Bulan, Realisasi Penerimaan Perpajakan Baru 56,1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular