Susul Boy Thohir, Crazy Rich RI Kurangi Transaksi Dolar AS

Rehia Sebayang & Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
03 October 2018 17:05
Apindo ingin mengurangi transaksi dalam dolar AS untuk menahan laju pelemahan rupiah.
Foto: Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia -- Para pengusaha Indonesia berencana untuk membantu menahan laju pelemahan rupiah terhadap dolar AS dengan mengurangi transaksi jual-beli menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) mulai akhir tahun ini sampai tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan oleh Hariyadi Sukamdani selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dalam acara diskusi panel yang diselenggarakan Bank UOB di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Ia menyampaikan dari total nilai perdagangan Indonesia dengan seluruh negara sebesar US$334 miliar (Rp 5.036 triliun), hanya sekitar 16% transaksi yang murni menggunakan dolar AS. Itu pun hanya untuk perdagangan yang dilakukan dengan AS dan Singapura.

"Apindo ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS," ujar Hariyadi.

"[Perdagangan] yang pakai dolar murni itu hanya dengan AS, yaitu $28,3 miliar atau 8%. Dari Singapura juga sekitar segitu, tapi tidak semuanya. Anggaplah mereka itu satu blok [besaran perdagangannya] 16%. [Jika] dibandingkan [dengan] keseluruhan [perdagangan] tidak nggak signifikan," jelasnya.

Ia berkata Apindo akan mencoba mengarahkan industri untuk bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS. Pasalnya, perdagangan terbesar yang dilakukan Indonesia saat ini adalah dengan China yakni sebesar $64 miliar, disusul oleh Uni Eropa senilai $35 miliar dan Australia sebanyak $16 miliar.

Di tahap awal, Apindo berencana mulai menawarkan China untuk bertransaksi menggunakan yuan. Jika disepakati, Hariyadi berkata asosiasi akan segera memberi arahkan langsung ke para pelaku usaha.

Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini pihaknya sudah membahas masalah ini dengan bank-bank regional yang notabene memiliki sistem pengelolaan multi-currency.

"Kalau sudah pasti akan bicara dengan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan dan Otoritas Jasa Keuangan," pungkasnya.

(roy) Next Article Penutupan Pasar: Rupiah Tertekan Cuma 5 Poin ke Rp 14.295/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular