
Harga Minyak Stagnan, Saham Migas Dilanda Aksi Ambil Untung
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
03 October 2018 13:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi ambil untung (profit taking) melanda saham-saham dari sub sektor minyak dan gas bumi pada perdagangan hari ini. Koreksi harga saham pertambangan tersebut terjadi pada saat harga miyak dunia sedang stagnan.
Harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) pada perdagangan sesi I mengalami koreksi 1,54% ke level Rp 384/saham. Dalam sepekan terakhir harga saham ELSA tercatat naik 6,08%.
Lalu saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 1,07% ke level Rp 2.780/saham. Saham INDY dalam sepekan naik 1,83%.
Kemudian saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun 0,79% ke level harga Rp 125/saham. Ini melanjutkan tren koreksi dalam sepekan ini yang mencapai 3,1%. Namun secara year to date harga saham perusahaan migas milik Grup Bakrie ini tercatat naik 40,45%.
Hari ini, Harga minyak jenis brent kontrak pengiriman Desember 2018 naik tipis 0,06% ke level US$84,85/barel hingga pukul 10.50 WIB, pada perdagangan hari Rabu (3/10/2018). Di waktu yang sama, harga minyak jenis light sweet kontrak November 2018 terkoreksi tipis 0,01% ke level US$75,22/barel.
Dengan pergerakan tersebut, harga minyak masih cenderung bergerak stabil, pasca kemarin tergelincir ke zona merah. Pada penutupan perdagangan hari Selasa (2/10/2018), harga brent yang menjadi acuan di Eropa terkoreksi hingga 0,21%. Mengendur pasca menguat secara 3 hari berturut-turut sebelumnya.
(hps/roy) Next Article Minyak Naik Gara-gara AS-Iran, Saham Medco Melaju Kencang
Harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) pada perdagangan sesi I mengalami koreksi 1,54% ke level Rp 384/saham. Dalam sepekan terakhir harga saham ELSA tercatat naik 6,08%.
Lalu saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 1,07% ke level Rp 2.780/saham. Saham INDY dalam sepekan naik 1,83%.
Kemudian saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun 0,79% ke level harga Rp 125/saham. Ini melanjutkan tren koreksi dalam sepekan ini yang mencapai 3,1%. Namun secara year to date harga saham perusahaan migas milik Grup Bakrie ini tercatat naik 40,45%.
Dengan pergerakan tersebut, harga minyak masih cenderung bergerak stabil, pasca kemarin tergelincir ke zona merah. Pada penutupan perdagangan hari Selasa (2/10/2018), harga brent yang menjadi acuan di Eropa terkoreksi hingga 0,21%. Mengendur pasca menguat secara 3 hari berturut-turut sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini, harga minyak masih disokong oleh kekhawatiran mengenai sanksi AS terhadap Iran. Waktu jatuhnya sanksi semakin dekat yaitu 4 November. Ketika sanksi ini berlaku, maka Iran akan kesulitan mengekspor minyaknya ke pasar global sehingga pasokan bakal seret.
Per 4 November, Washington meminta pembeli minyak mentah dari Iran (khususnya mitra AS) untuk memangkas pembelian dari Iran hingga ke titik nol. Ancamannya adalah barang siapa yang berbisnis dengan Iran, maka tidak bisa berbisnis dengan Negeri Adidaya.
Per 4 November, Washington meminta pembeli minyak mentah dari Iran (khususnya mitra AS) untuk memangkas pembelian dari Iran hingga ke titik nol. Ancamannya adalah barang siapa yang berbisnis dengan Iran, maka tidak bisa berbisnis dengan Negeri Adidaya.
(hps/roy) Next Article Minyak Naik Gara-gara AS-Iran, Saham Medco Melaju Kencang
Most Popular