Pasokan Minyak AS Seret, Harga Minyak Melesat 3% Lebih

Tim Riset, CNBC Indonesia
16 January 2025 11:15
Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. Menurut data pelacakan kapal Refinitiv, kapal tanker Capricorn Sun memuat minyak mentah Mars Sour di lepas pantai Louisiana di Amerika Serikat dan dibongkar di Rostock pada 3 Agustus 2022, saat kilang lokal menguji alternatif minyak Rusia. (REUTERS/Andreas Rinke/File Photo)
Foto: Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. (REUTERS/ANDREAS RINKE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia naik untuk hari kedua pada Kamis setelah penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan menambah kekhawatiran pasokan yang diperburuk oleh sanksi AS terhadap perdagangan energi Rusia.

Berdasarkan data Refinitiv harga minyak mentah acuan Brent pada akhir perdagangan sesi Rabu (16/1/2025) melejit 2,64% ke US$82,03 per barel. Sementara acuan West Texas Intermediate melesat 3,28% ke US$80,04 per barel.

Sementara pada awal perdagangan hari ini (16/1/2025) acuan Brent tercatat US$82,36 per barel, naik 0,4% dan WTI melaju 0,49% ke US$80,43 per barel.

Harga naik setelah Badan Informasi Energi AS melaporkan pada Rabu bahwa stok minyak mentah domestik turun untuk ketujuh kalinya berturut-turut minggu lalu, penurunan beruntun terpanjang sejak Juli 2021.

Pasokan minyak mentah global diperkirakan akan semakin ketat dalam beberapa bulan mendatang karena sanksi baru AS terhadap produsen minyak dan kapal tanker Rusia telah membuat pelanggan utama Moskow mencari barel pengganti di seluruh dunia, sementara tarif pengiriman juga melonjak.

Putaran sanksi terbaru ini dapat secara signifikan mengganggu pasokan dan distribusi minyak Rusia, menurut Badan Energi Internasional dalam laporan pasar minyak bulanan mereka pada Rabu.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang telah memangkas produksi selama dua tahun terakhir, kemungkinan akan berhati-hati untuk meningkatkan pasokan meskipun ada kenaikan harga baru-baru ini, kata pendiri Commodity Context, Rory Johnston.

"Kelompok produsen ini sering dikecewakan selama setahun terakhir sehingga kemungkinan besar mereka akan lebih berhati-hati sebelum memulai proses pelonggaran pemotongan produksi," katanya.

Membatasi kenaikan harga minyak, Israel dan Hamas sepakat pada kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan menukar sandera Israel dengan tahanan Palestina, menurut seorang pejabat.


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Mau Balas Dendam ke Iran, Harga Minyak Melejit 1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular