
Minyak Naik Gara-gara AS-Iran, Saham Medco Melaju Kencang
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
07 August 2018 11:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus berlangsung pada sesi-I perdagangan hari ini, saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) tercatat mengalami penguatan hingga 3% atau 30 poin hingga pukul 11.00 WIB.
Tercatat, harga saham MEDC berada pada level Rp 1.030?saham dengan frekuensi perdagangan dilakukan sebanyak 5.237 kali dengan total nilai transaksi perdagangan sebesar Rp 74,773 miliar.
Melonjaknya saham MEDC tersebut menjadi salah satu saham yang memiliki performa terbaik keempat pada perdagangan sesi-I hari ini.
Ramainya transaksi perdagangan saham perseroan juga didorong dengan masuknya saham MEDC dalam daftar indeks saham LQ-45.
Sementara itu, DBS Sekuritas dalam risetnya menjelaskan bahwa saham MEDC menjadi salah satu saham yang perlu diperhatikan pada perdagangan hari ini dengan mempertahankan nilai BELI dengan target price (TP) baru sebesar Rp 1.500/saham.
Hal tersebut didorong dengan kinerja selama semester I tahun ini yang positif, meskipun laba bersih tergerus, tapi sejalan dengan ekspektasi, serta rencana pengangkatan (lifting) sumber inti minyak dan gas untuk meningkatkan produksi perseroan menjadi pertanda baik bagi kinerja perseroan kedepannya.
Namun laba bersih semester I-2018 MEDC turun 48,63% menjadi US$ 41,44 juta dari periode yang sama tahun lalu US$ 80,63 juta dibandingkan dengan peningkatan pendapatan perseroan yang naik 42,36%.
(hps) Next Article Harga Minyak Tembus US$ 40/Barel, Saham MEDC & ELSA Melesat
Tercatat, harga saham MEDC berada pada level Rp 1.030?saham dengan frekuensi perdagangan dilakukan sebanyak 5.237 kali dengan total nilai transaksi perdagangan sebesar Rp 74,773 miliar.
Melonjaknya saham MEDC tersebut menjadi salah satu saham yang memiliki performa terbaik keempat pada perdagangan sesi-I hari ini.
Sementara itu, DBS Sekuritas dalam risetnya menjelaskan bahwa saham MEDC menjadi salah satu saham yang perlu diperhatikan pada perdagangan hari ini dengan mempertahankan nilai BELI dengan target price (TP) baru sebesar Rp 1.500/saham.
Hal tersebut didorong dengan kinerja selama semester I tahun ini yang positif, meskipun laba bersih tergerus, tapi sejalan dengan ekspektasi, serta rencana pengangkatan (lifting) sumber inti minyak dan gas untuk meningkatkan produksi perseroan menjadi pertanda baik bagi kinerja perseroan kedepannya.
Namun laba bersih semester I-2018 MEDC turun 48,63% menjadi US$ 41,44 juta dari periode yang sama tahun lalu US$ 80,63 juta dibandingkan dengan peningkatan pendapatan perseroan yang naik 42,36%.
Penyebab utama penurunan laba atribusi induk tersebut adalah menanjaknya beban pajak penghasilan yang harus ditanggung perusahaan. Beban pajak tersebut naik 58,55% menjadi US$ 96,17 juta dari sebelumnya US$ 69,66 juta.
Selain itu, kenaikan harga saham MEDC juga dipicu oleh kenaikan harga minyak setelah pemerintahan AS sudah mengumumkan sanksi bagi Iran yang akan mulai berlaku pada hari ini. Sanski tersebut merupakan kelanjutan dari keputusan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari kesepakatan terkait nuklir pada Mei silam.
Kekhawatiran mengenai berkurangnya pasokan minyak dari Iran lantas membuat harga minyak mentah terkerek naik. Pada perdagangan kemarin, harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman bulan September menguat 0,76%, sementara brent kontrak pengiriman bulan Oktober menguat sebesar 0,74%.
Pada perdagangan hari ini, harga minyak mentah WTI menguat 0,07% ke level US$ 69,06/barel, sementara brent menguat 0,34% ke level US$ 74/barel.
Selain itu, kenaikan harga saham MEDC juga dipicu oleh kenaikan harga minyak setelah pemerintahan AS sudah mengumumkan sanksi bagi Iran yang akan mulai berlaku pada hari ini. Sanski tersebut merupakan kelanjutan dari keputusan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari kesepakatan terkait nuklir pada Mei silam.
Kekhawatiran mengenai berkurangnya pasokan minyak dari Iran lantas membuat harga minyak mentah terkerek naik. Pada perdagangan kemarin, harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman bulan September menguat 0,76%, sementara brent kontrak pengiriman bulan Oktober menguat sebesar 0,74%.
Pada perdagangan hari ini, harga minyak mentah WTI menguat 0,07% ke level US$ 69,06/barel, sementara brent menguat 0,34% ke level US$ 74/barel.
(hps) Next Article Harga Minyak Tembus US$ 40/Barel, Saham MEDC & ELSA Melesat
Most Popular