
Internasional
Revisi NAFTA Disepakati, Dolar Kanada Langsung Melesat
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
01 October 2018 14:05

Tokyo, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) tergelincir terhadap dolar Kanada pada hari Senin (1/10/2018) saat AS dan Kanada mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk memperbarui Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Para narasumber yang mengetahui diskusi tersebut secara langsung mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan. Kesepakatan tersebut meliputi penawaran akses produk susu yang lebih besar untuk para peternak AS, serta Kanada menyetujui kesepakatan pendamping yang secara efektif melindungi ekspor mobil ke AS.
Seorang narasumber dari Meksiko, yang mengetahui diskusi NAFTA, secara terpisah mengatakan, "kami mencapai kesepakatan trilateral".
Dolar Kanada terapresiasi sekitar 0,7%, menyentuh level tertinggi dalam empat bulan yakni C$1,2814 (Rp 14.878) setelah pemberitaan tentang kesepakatan kerangka kerja itu tersebar. Kemudian, dolar Kanada melemah kembali dan terakhir kali dijual pada level C$1,2836.
Loonie, julukan mata uang Kanada, menambah kenaikan di sesi sebelumnya yang lebih dari 1%.
"Meski pasar sudah mengantisipasi tercapainya kesepakatan, satu sumber kekhawatiran akan ditepis jika kesepakatan dibuat," kata Yukio Ishizuki, Strategis Nilai Tukar Senior di Daiwa Securities di Tokyo, dilansir dari Reuters.
"Itu akan memicu peningkatan kepercayaan di perekonomian AS, jadi sentimen risiko mudah membaik."
"Dolar Kanada sangat kuat hari ini. Bersama dengan itu, nilai tukar mata uang dari negara berkembang dan yang bergantung pada sumber daya mudah terapresiasi, memberi tekanan penjualan pada dolar."
Nilai tukar peso, mata uang Meksiko, menguat ke posisi terkuat dalam tujuh pekan terhadap dolar, naik sekitar 0,85% ke 18,54 terhadap dolar.
Sementara itu, yen yang merupakan mata uang Jepang melemah 113,96 per dolar dan menyentuh level terendah sejak pertengahan November 2017 sebelum bangkit kembali. Yen terakhir kali diperdagangkan 0,2% lebih tinggi di level 113,90 per dolar.
Greenback telah menguat empat pekan berturut-turut terhadap mata uang Jepang, termasuk kenaikan hampir 1% yang diperoleh pekan lalu.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengatakan Kanada harus menandatangani dokumen NAFTA yang telah diperbarui sebelum hari Senin waktu setempat. Jika tidak segera menandatanganinya, Kanada akan dikecualikan dari pakta tersebut.
Pasalnya, Washington sudah terlebih dahulu mencapai kesepakatan dengan Meksiko yang merupakan anggota ketiga NAFTA.
Indeks dolar .DXY yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama mendekati penguatan kurang dari 0,1% ke 95,197, tidak jauh dari peningkatan selama dua pekan berturut-turut di level 95,366 yang dicapai hari Jumat (28/9/2018).
Untuk kuartal ketiga, indeks dolar mencatatkan penguatan kuartalan untuk kedua kalinya dan naik lebih dari setengah persen.
Euro, mata uang kawasan Uni Eropa, melemah 0,1% di posisi US$1,1595 (Rp 17.297), didasari oleh kekhawatiran peningkatan defisit Italia yang membebani mata uang setelah pemerintah Negeri Pizza menetapkan target defisit anggaran yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Euro melemah nyaris 1,2% pekan lalu dan diperdagangkan mendekati posisi terendah dalam dua pekan yaitu US$1,1569 pada hari Jumat.
(prm) Next Article Jika Terjadi Perang Teluk, Mata Uang Mana Yang Cuan?
Para narasumber yang mengetahui diskusi tersebut secara langsung mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan. Kesepakatan tersebut meliputi penawaran akses produk susu yang lebih besar untuk para peternak AS, serta Kanada menyetujui kesepakatan pendamping yang secara efektif melindungi ekspor mobil ke AS.
Seorang narasumber dari Meksiko, yang mengetahui diskusi NAFTA, secara terpisah mengatakan, "kami mencapai kesepakatan trilateral".
Loonie, julukan mata uang Kanada, menambah kenaikan di sesi sebelumnya yang lebih dari 1%.
"Meski pasar sudah mengantisipasi tercapainya kesepakatan, satu sumber kekhawatiran akan ditepis jika kesepakatan dibuat," kata Yukio Ishizuki, Strategis Nilai Tukar Senior di Daiwa Securities di Tokyo, dilansir dari Reuters.
"Itu akan memicu peningkatan kepercayaan di perekonomian AS, jadi sentimen risiko mudah membaik."
"Dolar Kanada sangat kuat hari ini. Bersama dengan itu, nilai tukar mata uang dari negara berkembang dan yang bergantung pada sumber daya mudah terapresiasi, memberi tekanan penjualan pada dolar."
![]() |
Sementara itu, yen yang merupakan mata uang Jepang melemah 113,96 per dolar dan menyentuh level terendah sejak pertengahan November 2017 sebelum bangkit kembali. Yen terakhir kali diperdagangkan 0,2% lebih tinggi di level 113,90 per dolar.
Greenback telah menguat empat pekan berturut-turut terhadap mata uang Jepang, termasuk kenaikan hampir 1% yang diperoleh pekan lalu.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengatakan Kanada harus menandatangani dokumen NAFTA yang telah diperbarui sebelum hari Senin waktu setempat. Jika tidak segera menandatanganinya, Kanada akan dikecualikan dari pakta tersebut.
Pasalnya, Washington sudah terlebih dahulu mencapai kesepakatan dengan Meksiko yang merupakan anggota ketiga NAFTA.
Indeks dolar .DXY yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama mendekati penguatan kurang dari 0,1% ke 95,197, tidak jauh dari peningkatan selama dua pekan berturut-turut di level 95,366 yang dicapai hari Jumat (28/9/2018).
Untuk kuartal ketiga, indeks dolar mencatatkan penguatan kuartalan untuk kedua kalinya dan naik lebih dari setengah persen.
Euro, mata uang kawasan Uni Eropa, melemah 0,1% di posisi US$1,1595 (Rp 17.297), didasari oleh kekhawatiran peningkatan defisit Italia yang membebani mata uang setelah pemerintah Negeri Pizza menetapkan target defisit anggaran yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Euro melemah nyaris 1,2% pekan lalu dan diperdagangkan mendekati posisi terendah dalam dua pekan yaitu US$1,1569 pada hari Jumat.
(prm) Next Article Jika Terjadi Perang Teluk, Mata Uang Mana Yang Cuan?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular