
Italia, Sudah Sewindu Tak di Dekatmu
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 October 2018 12:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah sewindu ku di dekatmu, begitu kata Tulus dalam lagu Sewindu. Namun kalau bicara Italia, sebenarnya sudah sewindu Negeri Pizza tidak dekat dengan pelaku pasar.
Kali terakhir Italia membuat heboh besar-besaran adalah pada 2009-2010 alias sewindu yang lalu. Saat itu, Italia bersama Portugal, Irlandia, Yunani, dan Spanyol (dikenal dengan singkatan PIIGS) mengalami krisis fiskal.
Krisis itu membuat Benua Biru dihindari pelaku pasar. Akibatnya mata uang euro terjun bebas. Pada April 2009, euro berada di EUR 1,5895/US$ yang merupakan posisi terlemah sejak mata ini diperkenalkan pada 1999.
Bahkan euro masih diperdagangkan cenderung melemah di hadapan greenback sampai jelang akhir 2011. Mata uang ini baru benar-benar pulih pada 2014.
Prahara ini disebabkan oleh begitu agresifnya kebijakan fiskal di negara-negara PIIGS. Italia salah satunya. Pada 2008, rasio utang pemerintah Italia adalah 102,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dua tahun kemudian, angkanya melonjak menjadi 115,4%.
Defisit anggaran pun membengkak. Pada 2008, defisit anggaran Italia adalah 2,6% PDB dan setahun kemudian bengkak menjadi 5,2% PDB.
Risiko utang Italia yang meningkat membuat lembaga pemeringkat menurunkan rating utang negara ini. pada September 2011, Standard dan Poor's menurunkan rating surat utang Italia dari AA menjadi A karena kekhawatiran utang yang menggunung akan berujung ke gagal bayar (default).
Pada Oktober 2011, lembaga pemeringkat lainnya yaitu Moody's juga menurunkan rating Italia. Tidak tanggung-tanggung, peringkat utang Italia dipangkas tiga lapis (notch) dari A2 menjadi Aa2. Sebelum itu, kali terakhir Moody's menurunkan rating Italia adalah pada mei 1993.
Juga pada Oktober 2011, lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan rating Italia dari AA- ke A+. Intensitas krisis utang menjadi alasan utama penurunan peringkat ini.
Krisis fiskal di Italia dan kolega memberi guncangan kepada pasar keuangan dunia. Sebab jika Italia sampai gagal bayar, maka dampaknya akan meluas. Pembeli obligasi pemerintah Italia berasal dari seluruh dunia, mereka terancam tidak dibayar jika Italia sampai default.
Oleh karena itu, pasar saham global menjalani periode berbatu pada Mei hingga Agustus 2010. Sejak 3 Mei-31 Agustus, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) amblas 10,19%.
Krisis fiskal di Italia memaksa Uni Eropa turun tangan. Pada Oktober 2011, Uni Eropa membuat kesepakatan dengan Italia untuk mengurangi utang mereka. Italia mendapat kucuran utang EUR 281 miliar dari Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang menggantikan pasar uang antar bank yang praktis sulit bekerja.
Italia terus berbenah dan hasilnya lumayan. Sejak 2009, defisit anggaran Negeri Pisa turun hingga ke 2,3% PDB pada 2017.
Kali terakhir Italia membuat heboh besar-besaran adalah pada 2009-2010 alias sewindu yang lalu. Saat itu, Italia bersama Portugal, Irlandia, Yunani, dan Spanyol (dikenal dengan singkatan PIIGS) mengalami krisis fiskal.
Krisis itu membuat Benua Biru dihindari pelaku pasar. Akibatnya mata uang euro terjun bebas. Pada April 2009, euro berada di EUR 1,5895/US$ yang merupakan posisi terlemah sejak mata ini diperkenalkan pada 1999.
Prahara ini disebabkan oleh begitu agresifnya kebijakan fiskal di negara-negara PIIGS. Italia salah satunya. Pada 2008, rasio utang pemerintah Italia adalah 102,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dua tahun kemudian, angkanya melonjak menjadi 115,4%.
Defisit anggaran pun membengkak. Pada 2008, defisit anggaran Italia adalah 2,6% PDB dan setahun kemudian bengkak menjadi 5,2% PDB.
Risiko utang Italia yang meningkat membuat lembaga pemeringkat menurunkan rating utang negara ini. pada September 2011, Standard dan Poor's menurunkan rating surat utang Italia dari AA menjadi A karena kekhawatiran utang yang menggunung akan berujung ke gagal bayar (default).
Pada Oktober 2011, lembaga pemeringkat lainnya yaitu Moody's juga menurunkan rating Italia. Tidak tanggung-tanggung, peringkat utang Italia dipangkas tiga lapis (notch) dari A2 menjadi Aa2. Sebelum itu, kali terakhir Moody's menurunkan rating Italia adalah pada mei 1993.
Juga pada Oktober 2011, lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan rating Italia dari AA- ke A+. Intensitas krisis utang menjadi alasan utama penurunan peringkat ini.
Krisis fiskal di Italia dan kolega memberi guncangan kepada pasar keuangan dunia. Sebab jika Italia sampai gagal bayar, maka dampaknya akan meluas. Pembeli obligasi pemerintah Italia berasal dari seluruh dunia, mereka terancam tidak dibayar jika Italia sampai default.
Oleh karena itu, pasar saham global menjalani periode berbatu pada Mei hingga Agustus 2010. Sejak 3 Mei-31 Agustus, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) amblas 10,19%.
Krisis fiskal di Italia memaksa Uni Eropa turun tangan. Pada Oktober 2011, Uni Eropa membuat kesepakatan dengan Italia untuk mengurangi utang mereka. Italia mendapat kucuran utang EUR 281 miliar dari Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang menggantikan pasar uang antar bank yang praktis sulit bekerja.
Italia terus berbenah dan hasilnya lumayan. Sejak 2009, defisit anggaran Negeri Pisa turun hingga ke 2,3% PDB pada 2017.
Next Page
Italia Kembali dengan Masalah Serupa
Pages
Most Popular