Harga Obligasi RI Turun Karena Ambil Untung dan Bunga The Fed

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 September 2018 11:10
Obligasi AS Jadi Favorit Investor
Ilustrasi Data Obligasi (CNBC Indonesia)
Selain faktor domestik tersebut, sentimen global juga sangat berpengaruh. Di pasar obligasi, tujuan utama investor memang ke Amerika Serikat (AS). 

Sepekan ini, yield obligasi pemerintah AS turun 1,2 bps. Sementara harganya naik 3,95 bps, pertanda instrumen ini sedang kebanjiran peminat. 

Sentimen positif bagi pasar obligasi AS adalah suku bunga acuan. Sudah cukup lama pelaku pasar berekspektasi The Federal Reserve/The Fed akan menaikkan suku bunga acuan minimal 25 bps pada rapat September. Jelang rapat ini, investor sudah mengambil posisi dengan mengoleksi obligasi pemerintah AS sehingga harganya terdongkrak. 

Benar saja. Ekspektasi itu terwujud saat Jerome Powell dan sejawat memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 25 bps ke 2-2,25% atau median 2,125%. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan laju perekonomian AS yang kencang agar tidak overheating

Meski tujuan dasarnya adalah mengerem permintaan, tetapi kenaikan suku bunga acuan akan membuat berinvestasi di AS menjadi semakin menarik terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Investor berharap ada kenaikan imbalan seiring kenaikan suku bunga acuan. 

Begitu The Fed mengumumkan kenaikan bunga acuan, laju obligasi pemerintah AS tidak terbendung. Harga terus naik dan yield tertekan ke bawah karena tingginya minat pelaku pasar. 

Akibatnya, pasar obligasi di negara lain mengalami tekanan jual karena investor mengalihkan dananya ke Negeri Adidaya. Pasar obligasi Indonesia pun merasakan dampaknya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular