Harga Saham Summarecon Naik 7,56%, Ini Penyebabnya
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 September 2018 13:26
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengalami peningkatan hingga 7,56% pada perdagangan sesi I hari ini ke harga Rp 640 dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Kenaikan ini ditopang oleh rilis kinerja kuartal keduanya yang positif.
Kresna Sekuritas menilai meningkatnya laba bersih perusahaan sepanjang kuartal II-2018 yang mencapai Rp 81 miliar, dikarenakan didorong oleh efek laba yang rendah di tahun lalu. Sementara itu pendapatan mencapai Rp 1,47 triliun.
Sehingga sekuritas ini masih optimis dengan kinerja perusahaan hingga akhir tahun, karena menurut tren nantinya kinerja keuangan di semester kedua tiap tahunnya akan berkontribusi sebesar 85% untuk kinerja sepanjang tahun.
Sementara itu, menurut konsensus analis, pendapatan SMRA di tahun ini bisa tumbuh 45,4% menjadi Rp 5,87 triliun dan laba tumbuh 30,2% menjadi 407 miliar jika dibandingkan dengan pendapatan sepanjang tahun lalu.
Analis menilai pertubuhan kinerja ini didorong oleh menurunannya tekanan pembiayaan jangka panjang. Selain itu, kinerja perusahaan yang sehat juga didukung oleh kemampuan perusahaan untuk meraup pendapatan sehingga berdampak pada top linenya.
Arus kas operasional bruto pada kuartal kedua ini mencapai Rp 227,8 miliar, naik dari Rp 169,8 miliar year on year.
"Karena perusahaan belum merilis laporan keuangan kuartal kedua lengkap, rekomendasi kami untuk SMRA sedang dalam peninjauan ulang. Namun kami memberikan pandangan positif untuk SMRA," tulis Franky Rivan, analis Kresna Sekuritas dalam risetnya seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (28/9).
(roy) Next Article Refinancing, Summarecon Terbitkan Obligasi Rp 600 M
Kresna Sekuritas menilai meningkatnya laba bersih perusahaan sepanjang kuartal II-2018 yang mencapai Rp 81 miliar, dikarenakan didorong oleh efek laba yang rendah di tahun lalu. Sementara itu pendapatan mencapai Rp 1,47 triliun.
Sehingga sekuritas ini masih optimis dengan kinerja perusahaan hingga akhir tahun, karena menurut tren nantinya kinerja keuangan di semester kedua tiap tahunnya akan berkontribusi sebesar 85% untuk kinerja sepanjang tahun.
Analis menilai pertubuhan kinerja ini didorong oleh menurunannya tekanan pembiayaan jangka panjang. Selain itu, kinerja perusahaan yang sehat juga didukung oleh kemampuan perusahaan untuk meraup pendapatan sehingga berdampak pada top linenya.
Arus kas operasional bruto pada kuartal kedua ini mencapai Rp 227,8 miliar, naik dari Rp 169,8 miliar year on year.
"Karena perusahaan belum merilis laporan keuangan kuartal kedua lengkap, rekomendasi kami untuk SMRA sedang dalam peninjauan ulang. Namun kami memberikan pandangan positif untuk SMRA," tulis Franky Rivan, analis Kresna Sekuritas dalam risetnya seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (28/9).
(roy) Next Article Refinancing, Summarecon Terbitkan Obligasi Rp 600 M
Most Popular