Internasional
The Fed Akan Naikkan Suku Bunga Lagi di Desember
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 September 2018 08:55
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve/ The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunganya di akhir tahun ini. Dengan demikian, akan ada total empat kali kenaikan bunga acuan dibandingkan hanya tiga kali yang diperkirakan di awal tahun.
Sesuai dengan perkiraan pasar, The Fed mengumumkan mengerek naik bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2%-2,25% pada hari Rabu (26/9/2018) waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Para anggota komite penentu kebijakan moneter The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), masih mengantisipasi satu kali lagi kenaikan suku bunga di 2018, tiga kali di 2019, dan satu kali lagi di 2020, dikutip dari CNBC International.
Kenaikan selanjutnya diperkirakan terjadi pada Desember dengan probabilitas 78,5%, menurut CME Fedwatch yang dikutip dari Reuters.
The Fed sudah mengisyaratkan bahwa kebijakan suku bunganya akan cenderung ketat setelah kata "akomodatif" tidak muncul dalam keterangan resmi The Fed kali ini.
Meskipun telah meninggalkan kata "akomodatif", bank sentral AS menegaskan kebijakan moneternya tetap berada pada jalur yang telah ditetapkan.
"Perubahan itu tidak memberi sinyal akan adanya perubahan dalam jalur kebijakan," kata Gubernur The Fed Jerome Powell kepada wartawan, dikutip dari CNBC International. "Alih-alih, ini adalah tanda bahwa kebijakan sedang berjalan sesuai dengan ekspektasi kami."
Ia menekankan pandangannya terhadap kebijakan yang akomodatif dengan mengatakan pertumbuhan ekonomi AS tetap kuat dan kenaikan suku bunga lanjutan akan sesuai.
"Langkah ini menggambarkan kekuatan yang kami lihat dalam perekonomian dan merupakan satu lagi langkah dalam proses normalisasi suku bunga secara bertahap yang kami mulai hampir tiga tahun lalu," ujar Powell.
Kenaikan suku bunga acuan, Fed Funds Rate, kali ini merupakan yang kedelapan sejak The Fed mulai melaksanakan kebijakan normalisasi suku bunga di Desember 2015.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article The Fed Gagal Yakinkan Investor Soal Kenaikan Yield Obligasi
Sesuai dengan perkiraan pasar, The Fed mengumumkan mengerek naik bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2%-2,25% pada hari Rabu (26/9/2018) waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Para anggota komite penentu kebijakan moneter The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), masih mengantisipasi satu kali lagi kenaikan suku bunga di 2018, tiga kali di 2019, dan satu kali lagi di 2020, dikutip dari CNBC International.
The Fed sudah mengisyaratkan bahwa kebijakan suku bunganya akan cenderung ketat setelah kata "akomodatif" tidak muncul dalam keterangan resmi The Fed kali ini.
 Foto: ReutersGubernur The Fed Jerome Powell |
"Perubahan itu tidak memberi sinyal akan adanya perubahan dalam jalur kebijakan," kata Gubernur The Fed Jerome Powell kepada wartawan, dikutip dari CNBC International. "Alih-alih, ini adalah tanda bahwa kebijakan sedang berjalan sesuai dengan ekspektasi kami."
Ia menekankan pandangannya terhadap kebijakan yang akomodatif dengan mengatakan pertumbuhan ekonomi AS tetap kuat dan kenaikan suku bunga lanjutan akan sesuai.
"Langkah ini menggambarkan kekuatan yang kami lihat dalam perekonomian dan merupakan satu lagi langkah dalam proses normalisasi suku bunga secara bertahap yang kami mulai hampir tiga tahun lalu," ujar Powell.
Kenaikan suku bunga acuan, Fed Funds Rate, kali ini merupakan yang kedelapan sejak The Fed mulai melaksanakan kebijakan normalisasi suku bunga di Desember 2015.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article The Fed Gagal Yakinkan Investor Soal Kenaikan Yield Obligasi
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular