
Bunga Acuan The Fed Naik, Wall Street Melemah
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 September 2018 06:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan hari Rabu (26/9/2018) setelah pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve/ The Fed membuat saham-saham perbankan melemah.
Dow Jones Industrial Average turun 0,4% ke 26.385,28, S&P 500 melemah 0,33% menjadi 2.905,97, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,21% ke level 7.990,37.
The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi kisaran 2%-2,25%, sesuai dengan perkiraan pasar.
Kepada wartawan setelah mengumumkan kenaikan suku bunga, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan tidak melihat adanya kenaikan inflasi yang mengejutkan dan bahwa "hal itu tidak ada dalam perkiraan kami."
Pernyataan tersebut menyebabkan bunga obligasi AS turun, begitu juga saham-saham perbankan.
Yield untuk obligasi negara AS bertenor 10 tahun terkoreksi menjadi 3,06%. Sementara itu, saham JPMorgan Chase, Bank of America, dan Citigroup melemah lebih dari 1%.
Para pejabat The Fed menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS menjadi 3,1% di 2018, naik dari 2,8%. Mereka juga memperkirakan perekonomian akan tumbuh 2,5% tahun depan dari 2,4% yang diperkirakan sebelumnya, CNBC International melaporkan.
Bank sentral juga menghilangkan kata "akomodatif" dari pernyataannya terkait kebijakan moneter yang dianut. Beberapa pelaku pasar memandang hal ini sebagai tanda The Fed akan berhenti menaikkan suku bunganya.
Namun, Powell mengatakan penghapusan kata tersebut tidak mengindikasikan perubahan apapun dalam rencana bank sentral terkait normalisasi kebijakan moneter.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average turun 0,4% ke 26.385,28, S&P 500 melemah 0,33% menjadi 2.905,97, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,21% ke level 7.990,37.
The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi kisaran 2%-2,25%, sesuai dengan perkiraan pasar.
Pernyataan tersebut menyebabkan bunga obligasi AS turun, begitu juga saham-saham perbankan.
Yield untuk obligasi negara AS bertenor 10 tahun terkoreksi menjadi 3,06%. Sementara itu, saham JPMorgan Chase, Bank of America, dan Citigroup melemah lebih dari 1%.
Para pejabat The Fed menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS menjadi 3,1% di 2018, naik dari 2,8%. Mereka juga memperkirakan perekonomian akan tumbuh 2,5% tahun depan dari 2,4% yang diperkirakan sebelumnya, CNBC International melaporkan.
Bank sentral juga menghilangkan kata "akomodatif" dari pernyataannya terkait kebijakan moneter yang dianut. Beberapa pelaku pasar memandang hal ini sebagai tanda The Fed akan berhenti menaikkan suku bunganya.
Namun, Powell mengatakan penghapusan kata tersebut tidak mengindikasikan perubahan apapun dalam rencana bank sentral terkait normalisasi kebijakan moneter.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular