
Ekonomi Rawan Perang Dagang, Bos OJK Beri Pesan Ini ke BEI
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 September 2018 13:35

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menitipkan pesan khusus kepada direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah dinamika ketidakpastian ekonomi global.
Hal tersebut dikemukakan Wimboh di depan Direktur Utama BEI Inarno Djayadi di sela-sela rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Pasar Modal ke-41 di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (23/9/2018).
Lantas, apa pesan yang diberikan Wimboh kepada Inarno?
"Ini tantangan lebih besar lagi ke depan. Sehingga bursa harus bisa lebih siap meningkatkan perannya dalam mengantisipasi berbagai perkembangan yang ada," kata Wimboh.
"Terutama dengan kondisi ekonomi yang volatilitasnya lebih tinggi dari biasanya karena situasi global berubah dengan cepat," tambah Wimboh menegaskan.
Wimboh menginginkan, di tengah ketidakpastian ekonomi global - terutama dari tensi perang dagang AS vs China - bursa bisa menjadi salah satu alternatif sumber pembiayaan untuk mendorong perekonomian domestik.
"Kami harapkan para pengusaha bisa punya kesempatan lebih besar dalam memanfaatkan bursa sebagai sumber pendanaan dalam usaha ke depan. Sehingga pasar bursa lebih likuid," katanya.
Dalam kesempatan sama, Inarno pun mengungkap berbagai agenda penting otoritas bursa dalam rangka meningkatkan pendalaman pasar modal. Salah satunya, yaitu dengan menambah variasi produk pasar modal.
"Sehingga investor bisa mempunya alternatif di pasar modal. [...] Kami akan revitalisasi indeks furture, lainnya adalah single stock future agar nantinya ada nilai hedging terhadap equity-nya" jelasnya.
Berbagai variasi produk tersebut, sambung Inarno, akan dikeluarkan otoritas bursa secara bertahap. Diharapkan, langkah tersebut bisa memancing minat investor - terutama lokal - untuk berinvestasi di pasar modal."Secepatnya. Inisiatifnya mungkin bertahap. Mulai dari indeks future, terus nanti yang lain-lainnya. Tapi yang lainnya juga adalah untuk SLB [securities landing and borrowing]," ujarnya.
(gus) Next Article SRO Gelar Public Expose Marathon, Sekarang Bisa Live Lho!
Hal tersebut dikemukakan Wimboh di depan Direktur Utama BEI Inarno Djayadi di sela-sela rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Pasar Modal ke-41 di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (23/9/2018).
"Ini tantangan lebih besar lagi ke depan. Sehingga bursa harus bisa lebih siap meningkatkan perannya dalam mengantisipasi berbagai perkembangan yang ada," kata Wimboh.
"Terutama dengan kondisi ekonomi yang volatilitasnya lebih tinggi dari biasanya karena situasi global berubah dengan cepat," tambah Wimboh menegaskan.
Wimboh menginginkan, di tengah ketidakpastian ekonomi global - terutama dari tensi perang dagang AS vs China - bursa bisa menjadi salah satu alternatif sumber pembiayaan untuk mendorong perekonomian domestik.
"Kami harapkan para pengusaha bisa punya kesempatan lebih besar dalam memanfaatkan bursa sebagai sumber pendanaan dalam usaha ke depan. Sehingga pasar bursa lebih likuid," katanya.
Dalam kesempatan sama, Inarno pun mengungkap berbagai agenda penting otoritas bursa dalam rangka meningkatkan pendalaman pasar modal. Salah satunya, yaitu dengan menambah variasi produk pasar modal.
"Sehingga investor bisa mempunya alternatif di pasar modal. [...] Kami akan revitalisasi indeks furture, lainnya adalah single stock future agar nantinya ada nilai hedging terhadap equity-nya" jelasnya.
Berbagai variasi produk tersebut, sambung Inarno, akan dikeluarkan otoritas bursa secara bertahap. Diharapkan, langkah tersebut bisa memancing minat investor - terutama lokal - untuk berinvestasi di pasar modal."Secepatnya. Inisiatifnya mungkin bertahap. Mulai dari indeks future, terus nanti yang lain-lainnya. Tapi yang lainnya juga adalah untuk SLB [securities landing and borrowing]," ujarnya.
(gus) Next Article SRO Gelar Public Expose Marathon, Sekarang Bisa Live Lho!
Most Popular