Analisis Teknikal

Rupiah dan IHSG Sama-Sama Menanjak, Bagaimana Sesi II?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 September 2018 13:06
Pada sesi kedua, penguatan IHSG kami perkirakan masih akan berlanjut.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) sedikit tertahan, sehingga memicu penguatan rupiah yang diikuti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada sesi kedua, penguatan ini kami perkirakan masih akan berlanjut.

Negara Adi Daya itu mulai merasakan dampak perang dagang yang dikobarkannya sendiri. Berdasarkan riset NY Empire Manufacturing Index, data manufaktur AS untuk bulan September berada di angka 19, atau turun dibandingkan dengan posisi Agustus pada angka 25.

Hal ini menunjukan adanya perlambatan industri manufaktur di AS. Seperti diketahui, AS akan menerapkan bea masuk atas produk impor China senilai US$200 miliar, yang bakal dibalas Beijing dengan menambahkan produk impor asal AS senilai US$60 miliar (Rp 893,9 triliun) ke daftar target tarif impor.

Penguatan dolar AS sedikit tertahan, seperti tercermin dari posisi dollar index spot (DXY) yang melorot hingga 1,4% selama 1 bulan terakhir. Rupiah juga sedikit terbantu, pelemahannya tertahan tidak sampai Rp 15.000, mengutip data Reuters.

Hingga pukul 12:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.840 di pasar spot, menguat 0,2% dibandingkan penutupan kemarin. seiring dengan penguatan rupiah, IHSG sesi pertama berakhir dengan kenaikan 49 poin (+0,85%) ke level 5.923. 

Penguatan IHSG hari ini salah satunya didorong sektor keuangan yang menyumbang 18 poin penguatan, disusul konsumer 11 poin. Nilai transaksinya mencapai Rp 3,4 triliun. Investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 200 milar di pasar reguler.

Penguatan IHSG mulai terlihat ketika bursa acuan nasional tersebut dibuka dengan penguatan cukup tinggi 25 poin (+0,42%).

Kemudian penguatannya bertambah hingga level 5.925 (+0,88%) pada pukul 11:53, sekaligus level tertingginya sesi satu.

Lalu bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Rupiah dan IHSG Sama-Sama Menanjak, Bagaimana Sesi II?Sumber: Reuters
Secara teknikal, pada sesi II IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas, menyusul terbentuknya pola lilin putih pendek (short white candle) yang memberikan sinyal penguataan lanjutan.

Kami memprediksi pada sesi dua indeks akan bergerak antara 5.898 hingga 5.970, perhitungan tersebut berdasarkan alat bantu (tools) fibonacci retracement yang kami terapkan pada grafik.

Indeks kembali dalam posisi menguat, karena mampu melewati garis rerata selama 20 harinya (MA 20), berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan hari (simple moving average/MA).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/hps) Next Article Tertekan di Sesi I, IHSG Sesi II Masih Cenderung Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular