
Ulasan Teknikal
Awal Pekan IHSG Diselimuti Awan Hitam, Ditutup Turun 1,8%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
17 September 2018 17:16

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan dengan penurunan 107 poin (-1,80%), diselimuti semua sektor yang memerah. Namun, Sektor keuangan lah yang menyumbang pelemahan paling besar yakni 27 poin, disusul konsumer dengan 23 poin.
Nilai transaksi penutupan sore mencapai Rp 4,8 triliun. Investor asing kembali mengurangi kepemilikan sahamnya dengan membukukan jual bersih (net sell) Rp 329 miliar, bertambah dibandingkan net sell Rp 62 miliar pada sesi I.
Hingga perdagangan sore ditutup, IHSG dan nilai rupiah terhadap dolar AS kompak sama-sama terkoreksi. Hingga pukul 16:00 WIB, US$1 ditutup pada Rp 14.870 di pasar spot, melemah 0,47% dibandingkan penutupan kemarin.
Penurunan IHSG hari ini sudah terlihat ketika pagi tadi IHSG mengawali perdagangan dengan penurunan 23 poin (-0,39%), kemudian pelemahannya bertambah hingga ditutup turun 107 poin (-1,81%) pada level 5.823.
Pelemahan tersebut didorong rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia diumumkan mengalami defisit sebesar US$1,02 miliar untuk periode Agustus 2018.
Nilai tersebut Lebih rendah dibandingkan Polling CNBC Indonesia yang menyebutkan konsensus defisit sebesar US$540 juta. Sedangkan konsensus Reuters memperkirakan angka defisit di level US$680 juta.
Memasuki sesi II indeks bergerak antara 5.811-5.830, pergerakan tersebut cenderung mendatar karena pelaku pasar telah menyerap informasi yang ada, indeks dianggap sudah turun dalam pada sesi sebelumnya.
Akhirnya IHSG ditutup pada zona merah, indeks tidak mampu menguat dan semakin menjauh dari level psikologis 6.000.
Secara teknikal, IHSG hari ini ditutup dengan grafik berpola awan hitam penutup (bearish engulfing) yang memberikan sinyal penguatan (bullish) pada perdagangan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Neraca Dagang Defisit US$1,02 M, Begini Proyeksi IHSG Sesi II
(yam/roy) Next Article Hampir Masuk Jurang, IHSG Mampu Menguat Tipis 0,07%
Nilai transaksi penutupan sore mencapai Rp 4,8 triliun. Investor asing kembali mengurangi kepemilikan sahamnya dengan membukukan jual bersih (net sell) Rp 329 miliar, bertambah dibandingkan net sell Rp 62 miliar pada sesi I.
Pelemahan tersebut didorong rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia diumumkan mengalami defisit sebesar US$1,02 miliar untuk periode Agustus 2018.
Nilai tersebut Lebih rendah dibandingkan Polling CNBC Indonesia yang menyebutkan konsensus defisit sebesar US$540 juta. Sedangkan konsensus Reuters memperkirakan angka defisit di level US$680 juta.
![]() |
Memasuki sesi II indeks bergerak antara 5.811-5.830, pergerakan tersebut cenderung mendatar karena pelaku pasar telah menyerap informasi yang ada, indeks dianggap sudah turun dalam pada sesi sebelumnya.
Akhirnya IHSG ditutup pada zona merah, indeks tidak mampu menguat dan semakin menjauh dari level psikologis 6.000.
Secara teknikal, IHSG hari ini ditutup dengan grafik berpola awan hitam penutup (bearish engulfing) yang memberikan sinyal penguatan (bullish) pada perdagangan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Neraca Dagang Defisit US$1,02 M, Begini Proyeksi IHSG Sesi II
(yam/roy) Next Article Hampir Masuk Jurang, IHSG Mampu Menguat Tipis 0,07%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular