Analisis Teknikal
Hampir Masuk Jurang, IHSG Mampu Menguat Tipis 0,07%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 March 2019 12:57
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sesi I masih bertahan di zona hijau atau menguat 0,07% ke level 6.484, Rabu (20/3/2019). Penguatan IHSG sempat terkikis hingga 0,01% sebelum di tutup lebih tinggi.
Sektor properti sebagai pemberat utama setengah sesi hari ini dengan pelemahan 0,25%. Aksi profit taking terjadi saham-saham sektor properti khususnya industri pengembang perumahan (property developer).
Beberapa saham property developer berbobot besar yang menjadi pemberat, yakni BSDE (-0,71%), CTRA (-0,53%), SMRA (-1,08%), DMAS (-4.24%) dan TARA (-4,38%).
Adapun investor asing masih mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 58 miliar di pasar reguler. saham-saham yang banyak di koleksi asing, yakni BBRI (Rp 86 miliar), BMRI (Rp 20 miliar), UNTR (Rp 14 miliar), HMSP (Rp 10 miliar) dan WSBP (Rp 9 miliar).
Secara teknikal, IHSG berpotensi tutup di zona hijau. Hal ini terlihat dari pergerakan grafik harian (intraday chart) yang bergerak lebih tinggi (higher high).
IHSG berpotensi berpotensi kembali bergerak di atas level 6.500 karena belum memasuki level jenuh belinya (overbought), mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum yakni stochastic slow.
Potensi penguatan IHSG juga dapat di lihat dari posisinya saat ini yang bergerak di atas rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5), atau memiliki kecenderungan menguat dalam jangka pendek.
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Sektor properti sebagai pemberat utama setengah sesi hari ini dengan pelemahan 0,25%. Aksi profit taking terjadi saham-saham sektor properti khususnya industri pengembang perumahan (property developer).
Beberapa saham property developer berbobot besar yang menjadi pemberat, yakni BSDE (-0,71%), CTRA (-0,53%), SMRA (-1,08%), DMAS (-4.24%) dan TARA (-4,38%).
Secara teknikal, IHSG berpotensi tutup di zona hijau. Hal ini terlihat dari pergerakan grafik harian (intraday chart) yang bergerak lebih tinggi (higher high).
 Sumber: Revinitif |
IHSG berpotensi berpotensi kembali bergerak di atas level 6.500 karena belum memasuki level jenuh belinya (overbought), mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum yakni stochastic slow.
Potensi penguatan IHSG juga dapat di lihat dari posisinya saat ini yang bergerak di atas rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5), atau memiliki kecenderungan menguat dalam jangka pendek.
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular