
Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Jumat (13/3/2020) ditutup terkoreksi 5,02% atau turun 246 poin ke level 4.649,97.
Pada awal perdagangan, IHSG sempat terkena penghentian sementara atau trading halt selama 30 menit setelah itu dibuka lagi pukul 09.45 WIB.
Trading halt merupakan salah satu bagian dari protokol bursa untuk menahan agar indeks bursa saham Tanah Air tidak anjlok lebih dalam. Protokol ini berlaku ketika IHSG anjlok 5%. Konsekuensinya adalah perdagangan diberhentikan untuk sementara selama 30 menit.
"Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Perdagangan akan dilanjutkan pukul 09:45:33 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono.
Beberapa saham yang berkontribusi pelemahan IHSG berdasarkan nilai jual asing (net sell) yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI sahamnya turun 6,65% dengan nilai net sell Rp 42,97 miliar, PT Summarecon Agung Tbk/SMRA anjlok 6,84% dengan nilai net sell Rp 14,98 miliar, sedangkan saham PT Chaeron Pokphand Indonesia Tbk/CPIN ambles 6,88% dengan nilai net sell Rp 9,94 miliar.
Pemerintah hari ini juga menggelar konferensi pers bersama untu mengumumkan insentif ekonomi dalam rangka menunjang perekonomian dalam negeri yang tengah dihimpit wabah corona.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin konferensi pers tersebut di kantornya bersama Menteri Keuangan, Ketua OJK, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, perwakilan Kementerian Pertanian, dan direksi BP Jamsostek.
Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sepakat memberikan stimulus fiskal berupa penundaan pemungutan pajak selama enam bulan untuk pajak penghasilan (PPh) pasal 21, 22, dan 25.
Lantas bagaimana analisis teknikal untuk sesi II, akankah dampaknya bisa terasa?
![]() |
Analisis Teknikal
Dengan menggunakan indikator Exponential Moving Average (EMA) periode 5 yang semakin melebar dengan harga, IHSG masih cukup kuat untuk bergerak turun lebih lanjut.
Batas tahanan atas dan bawah yang perlu diperhatikan yaitu resistance (batas atas) pertama ada di area 4.816,45 dan bergerak selanjutnya ke area R2 di 4.982,94.
Sementara penurunan (bearish) lanjutan ada di area support (batas bawah) pertama 4.561,69 dan selanjutnya di level 4.473,42.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/tas) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!