
Internasional
Gubernur Bank Sentral: China Perlu Buka Industri Keuangan
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 September 2018 13:01

Beijing, CNBC Indonesia - China harus terus membuka pasar keuangannya untuk meningkatkan daya saing global, Shanghai Securities News melaporkan pada hari Senin (17/9/2018) mengutip sebuah esai yang ditulis oleh gubernur bank sentral negara itu.
Gubernur People's Bank of China (PBOC) Yi Gang menulis dalam sebuah esai bahwa pasar keuangan China tidak dalam atau tidak cukup luas, dan bahwa pasar tersebut perlu lebih terintegrasi dengan pasar internasional. Kondisi bisnis juga perlu ditingkatkan untuk membuka keterlibatan lembaga keuangan asing.
China telah berjanji untuk membuka lebih luas pasar keuangan kepada investor asing tahun ini karena bisnis asing telah lama mengeluhkan liberalisasi negara yang telah terlalu sempit dan implementasinya tidak merata.
China perlu "mempromosikan pembukaan semua industri keuangan ... dan terus melonggarkan pembatasan pemegang saham pada lembaga keuangan asing," tulis Yi, menurut surat kabar itu.
Para pembuat kebijakan harus "memastikan tindakan pembukaan yang diumumkan sebelumnya dilaksanakan sesegera mungkin", tulis Yi, dilansir dari Reuters.
Yi juga mengatakan China harus memperdalam reformasi nilai tukar, termasuk memungkinkan pasar untuk memiliki suara yang lebih besar dalam menetapkan kurs, dan terus mendorong konversi akun modal ke depannya.
Koneksi perdagangan antara bursa Shanghai dan bursa London juga harus diluncurkan "sesegera mungkin", tulis Yi.
(prm) Next Article Jaga Likuiditas, Bank Sentral China Suntik Rp 400 T ke Pasar
Gubernur People's Bank of China (PBOC) Yi Gang menulis dalam sebuah esai bahwa pasar keuangan China tidak dalam atau tidak cukup luas, dan bahwa pasar tersebut perlu lebih terintegrasi dengan pasar internasional. Kondisi bisnis juga perlu ditingkatkan untuk membuka keterlibatan lembaga keuangan asing.
China telah berjanji untuk membuka lebih luas pasar keuangan kepada investor asing tahun ini karena bisnis asing telah lama mengeluhkan liberalisasi negara yang telah terlalu sempit dan implementasinya tidak merata.
Para pembuat kebijakan harus "memastikan tindakan pembukaan yang diumumkan sebelumnya dilaksanakan sesegera mungkin", tulis Yi, dilansir dari Reuters.
Yi juga mengatakan China harus memperdalam reformasi nilai tukar, termasuk memungkinkan pasar untuk memiliki suara yang lebih besar dalam menetapkan kurs, dan terus mendorong konversi akun modal ke depannya.
Koneksi perdagangan antara bursa Shanghai dan bursa London juga harus diluncurkan "sesegera mungkin", tulis Yi.
(prm) Next Article Jaga Likuiditas, Bank Sentral China Suntik Rp 400 T ke Pasar
Most Popular