
Perang Tarif Reda, XL Optimistis Pendapatan Data Meningkat
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
13 September 2018 17:19

Jakarta, CNBC Indonesia - PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah menaikan tarif data layanan selulernya setelah operator-operator lainnya melakukan aksi serupa, yang menandakan berakhirnya perang tarif antar operator. Dari awal 2018 erseroan telah menaikan tarif data hingga lebih dari 50%.
"Sekarang kami sudah menjadi Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per Gigabyte (GB) sudah sejak awal tahun naik. Dulu kan Rp 7 ribu - Rp 8 ribu," ujar Mohamed Adlan Direktur Keuangan Perseroan, di XL Axiata Tower, Kamis (13/9/18).
Sebelum adanya perang tarif antar operator lainnya, perseroan pernah menerapkan tarif datan sekitar Rp 13 ribu-Rp 14 ribu. Namun, tarif data diturunkan hingga Rp 7 ribu agar perseroan mampu bertahan dalam persaingan industri telekomunikasi.
Dengan kenaikan tarif tersebut, EXCL juga optimistis untuk meningkatkan pendapatan perseroan pada tahun ini. Peningkatan pendapatan tersebut mulai terlihat sejak semester I 2018.
Pada periode tersebut, EXCL mencatatkan kenaikan tipis pendapatan bersih sebesar 1% menjadi Rp 11,06 triliun. Sedangkan pendapatan data meningkat 20% YoY menjadi Rp 6,98 triliun pada periode yang sama.
"Semester II pendapatan bisa lebih baik, bottom line shoud be profit," tambahnya.
Selain kenaikan tarif data yang berangsung pulih, ekspansi bisnis perseroan terutama di luar Pulau Jawa akan terus ditingkatkan untuk menumbuhkan penterasi pelanggan. Selain itu, perseroan juga berfokus untuk membangun kualitas jaringannya saat ini.
Perseroan juga telah menganggarkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 7 triliun pada tahun ini, dimana mayoritas anggaran digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.
Hingga semester I-2018, perseroan mencatat menyediakan 111,78 ribu based transceiver Station (BTS) hingga 421 kota di seluruh Indonesia. Untuk jaringan 4G perseroan telah menyediakan 24,68 ribu BTS yang telah menjangkau 380 kota.
(hps) Next Article Perang Tarif akan Merugikan Industri Telekomunikasi
"Sekarang kami sudah menjadi Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per Gigabyte (GB) sudah sejak awal tahun naik. Dulu kan Rp 7 ribu - Rp 8 ribu," ujar Mohamed Adlan Direktur Keuangan Perseroan, di XL Axiata Tower, Kamis (13/9/18).
Sebelum adanya perang tarif antar operator lainnya, perseroan pernah menerapkan tarif datan sekitar Rp 13 ribu-Rp 14 ribu. Namun, tarif data diturunkan hingga Rp 7 ribu agar perseroan mampu bertahan dalam persaingan industri telekomunikasi.
Dengan kenaikan tarif tersebut, EXCL juga optimistis untuk meningkatkan pendapatan perseroan pada tahun ini. Peningkatan pendapatan tersebut mulai terlihat sejak semester I 2018.
"Semester II pendapatan bisa lebih baik, bottom line shoud be profit," tambahnya.
Selain kenaikan tarif data yang berangsung pulih, ekspansi bisnis perseroan terutama di luar Pulau Jawa akan terus ditingkatkan untuk menumbuhkan penterasi pelanggan. Selain itu, perseroan juga berfokus untuk membangun kualitas jaringannya saat ini.
Perseroan juga telah menganggarkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 7 triliun pada tahun ini, dimana mayoritas anggaran digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.
Hingga semester I-2018, perseroan mencatat menyediakan 111,78 ribu based transceiver Station (BTS) hingga 421 kota di seluruh Indonesia. Untuk jaringan 4G perseroan telah menyediakan 24,68 ribu BTS yang telah menjangkau 380 kota.
(hps) Next Article Perang Tarif akan Merugikan Industri Telekomunikasi
Most Popular