
XL Axiata akan Audit Laporan Keuangan Kuartal I, Ada Apa?
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 April 2019 19:18

Jakarta, CNBC Indonesia - PT XL Axiata Tbk (EXCL) hari ini menyampaikan rencana melakukan audit laporan keuangan kuartal I-2019 dan tahunan 2018.
Dalam surat yang ditujukan kepada Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) perseroan menyampaikan hal tersebut. Namun perseroan tidak menyebutkan tujuan dilakukannya audit laporan kuartal I tersebut.
Laporan keuangan tersebut akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PWC Indonesia).
General Manager Corporate Communications Axiata Tri Wahyuningsih menjelaskan, bahwa XL Axiata secara rutin mengeluarkan laporan kuartalan yang diaudit. "Jadi proses audit per kuartal, bukan per tahun," jelas Tri, melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia.
"Sebagai perusahaan terbuka, keterbukaan informasi mengenai proses audit tersebut memang merupakan kewajiban kita untuk menginfokan ke Bursa. Dan hal ini adalah audit rutin yg dilakukan per kuartal, dalam hal ini untuk kinerja kuartal I 2019, yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat."
Pada 29 Maret 2019 lalu, EXCL sudah menyampaikan laporan keuangan tahunan 2018. Laporan tersebut diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PWC Indonesia) dan ditandatangani oleh Eddy Rintis.
Laporan tersebut menyebutkan, XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan kinerja kurang menggembirakan di sepanjang tahun 2018. Emiten milik Axiata Berhad Malaysia ini membukukan rugi bersih Rp 3,29 triliun di tahun 2018, padahal pada 2017 mencetak laba Rp 375 miliar.
Dalam laporan keuangan EXCL yang telah diaudit dan disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (15/2/2019), EXCL mencatatkan pendapatan Rp 23,00 triliun, naik Rp 899 miliar dari tahun sebelumnya Rp 22,9 triliun.
Layanan data masih menjadi kekuatan utama EXCL. Sepanjang 2018, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 15,81 triliun, tumbuh 13% dari tahun sebelumnya Rp 14,05 triliun.
Layanan non-data tercatat minus 34% di akhir 2018 sebesar Rp 4,06 triliun dari tahun sebelumnya Rp 6,02 triliun. Adapun, layanan telekomunikasi lain tercatat sebesar Rp 1,06 triliun, tumbuh 9% dari 2017 sebesar Rp 980 miliar.
Beban pokok pendapatan perusahaan turun dari Rp 14,55 triliun di akhir 2017 menjadi Rp14,42 triliun pada 2018. Sementara, kewajiban naik 13% menjadi Rp 39,2 triliun dibandingkan akhir tahun 2017 sebesar Rp 34,69 triliun.
Ekuitas EXCL tercatat sebesar Rp18,34 triliun atau turun 15% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat Rp 21,6 triliun, sementara aset naik 2% menjadi Rp 57,6 triliun dari tahun 2017 sebesar Rp 56,3 triliun.
Sebagai informasi, pada 2018 perusahaan memperkuat layanan data dengan memperluas ekspansi BTS (Base Transceiver Station). Saat ini perusahaan memiliki lebih dari dari 51.000 BTS 3G dan hampir 30.000 BTS 4G. Layanan 4G XL Axiata saat ini tersedia di sekitar 400 kota.
(hps/dob) Next Article Merger Emiten Telco, Ini Bocoran dari Dirut XL Axiata
Dalam surat yang ditujukan kepada Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) perseroan menyampaikan hal tersebut. Namun perseroan tidak menyebutkan tujuan dilakukannya audit laporan kuartal I tersebut.
Laporan keuangan tersebut akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PWC Indonesia).
General Manager Corporate Communications Axiata Tri Wahyuningsih menjelaskan, bahwa XL Axiata secara rutin mengeluarkan laporan kuartalan yang diaudit. "Jadi proses audit per kuartal, bukan per tahun," jelas Tri, melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia.
Pada 29 Maret 2019 lalu, EXCL sudah menyampaikan laporan keuangan tahunan 2018. Laporan tersebut diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PWC Indonesia) dan ditandatangani oleh Eddy Rintis.
Laporan tersebut menyebutkan, XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan kinerja kurang menggembirakan di sepanjang tahun 2018. Emiten milik Axiata Berhad Malaysia ini membukukan rugi bersih Rp 3,29 triliun di tahun 2018, padahal pada 2017 mencetak laba Rp 375 miliar.
Dalam laporan keuangan EXCL yang telah diaudit dan disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (15/2/2019), EXCL mencatatkan pendapatan Rp 23,00 triliun, naik Rp 899 miliar dari tahun sebelumnya Rp 22,9 triliun.
Layanan data masih menjadi kekuatan utama EXCL. Sepanjang 2018, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 15,81 triliun, tumbuh 13% dari tahun sebelumnya Rp 14,05 triliun.
Layanan non-data tercatat minus 34% di akhir 2018 sebesar Rp 4,06 triliun dari tahun sebelumnya Rp 6,02 triliun. Adapun, layanan telekomunikasi lain tercatat sebesar Rp 1,06 triliun, tumbuh 9% dari 2017 sebesar Rp 980 miliar.
Beban pokok pendapatan perusahaan turun dari Rp 14,55 triliun di akhir 2017 menjadi Rp14,42 triliun pada 2018. Sementara, kewajiban naik 13% menjadi Rp 39,2 triliun dibandingkan akhir tahun 2017 sebesar Rp 34,69 triliun.
Ekuitas EXCL tercatat sebesar Rp18,34 triliun atau turun 15% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat Rp 21,6 triliun, sementara aset naik 2% menjadi Rp 57,6 triliun dari tahun 2017 sebesar Rp 56,3 triliun.
Sebagai informasi, pada 2018 perusahaan memperkuat layanan data dengan memperluas ekspansi BTS (Base Transceiver Station). Saat ini perusahaan memiliki lebih dari dari 51.000 BTS 3G dan hampir 30.000 BTS 4G. Layanan 4G XL Axiata saat ini tersedia di sekitar 400 kota.
(hps/dob) Next Article Merger Emiten Telco, Ini Bocoran dari Dirut XL Axiata
Most Popular