
Akuisisi Pertagas, PGN Pikirkan Opsi 'Pinjaman dari Luar'
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
11 September 2018 10:05

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) masih mencari alternatif terbaik untuk membayar sisa transaksi integrasi dengan PT Pertamina Gas (Pertagas). Pasalnya, perusahaan perlu mempertimbangkan kebutuhan pendanaan untuk ekspansi lain.
"Kami masih punya kapasitas dari sisi arus kas. Namun, kami juga melihat opsi pinjaman dari luar, sehingga kalau korporasi membutuhkan untuk mengembangkan usaha, masih memungkinkan," ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi Dilo Seno Widagdo kepada media saat dijumpai usai melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PGN, di Jakarta, Senin (10/9/2018).
Adapun, Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy pun menyampaikan hal yang sama. Kendati demikian, ia masih enggan mengungkapkan perihal pinjaman itu dengan lebih detil.
"Bisa jadi (pakai pinjaman di luar perbankan BUMN). Semua opsi masih bisa. Tapi detilnya tunggu saja nanti, yang bisa saya jawab kas internal 50% ini sudah kami siapkan, pembayaran tahap pertama integrasi tersebut akan dilakukan tepat pada 29 September nanti," tandas Reza.
Sebelumnya, PGN akan membayar separuh dulu biaya untukĀ akuisisi Pertagas. Pembayaran ini ditargetkan bisa direalisasikan di akhir September 2018. Sementara sisa separuhnya lagi akan dilunasi di semester 1-2019.
Sebagai informasi, setelah mengakuisisi Pertagas, kini PGN mencari pendanaan untuk mendanai nilai transaksi akuisisi yang sebesar Rp 16,6 triliun. Awalnya, jumlah tersebut dibagi 30:70, 30% dari kas internal, dan 70%-nya dari pendanaan eksternal.
Menurut rencana, perusahaan akan melakukan pinjaman bank untuk membayar transaksi akuisisi tersebut. Namun, karena mepetnya waktu, perusahaan akhirnya mengubah rencana tersebut dan memutuskan untuk mengubah skema pendanaan menjadi 50:50, yakni 50% dari kas internal dan 50% dari pendanaan eksternal.
(prm) Next Article Pemerintah Optimistis GIAA Raih Laba Hingga PGN Lanjut Untung
"Kami masih punya kapasitas dari sisi arus kas. Namun, kami juga melihat opsi pinjaman dari luar, sehingga kalau korporasi membutuhkan untuk mengembangkan usaha, masih memungkinkan," ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi Dilo Seno Widagdo kepada media saat dijumpai usai melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PGN, di Jakarta, Senin (10/9/2018).
Adapun, Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy pun menyampaikan hal yang sama. Kendati demikian, ia masih enggan mengungkapkan perihal pinjaman itu dengan lebih detil.
![]() Struktur PGN dan Pertagas |
Sebagai informasi, setelah mengakuisisi Pertagas, kini PGN mencari pendanaan untuk mendanai nilai transaksi akuisisi yang sebesar Rp 16,6 triliun. Awalnya, jumlah tersebut dibagi 30:70, 30% dari kas internal, dan 70%-nya dari pendanaan eksternal.
Menurut rencana, perusahaan akan melakukan pinjaman bank untuk membayar transaksi akuisisi tersebut. Namun, karena mepetnya waktu, perusahaan akhirnya mengubah rencana tersebut dan memutuskan untuk mengubah skema pendanaan menjadi 50:50, yakni 50% dari kas internal dan 50% dari pendanaan eksternal.
(prm) Next Article Pemerintah Optimistis GIAA Raih Laba Hingga PGN Lanjut Untung
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular