Internasional
Rupee India Kembali Jatuh ke Rekor Terendah
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 September 2018 18:21
Mumbai, CNBC Indonesia - Mata uang India, rupee, kembali menyentuh rekor terendahnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari Kamis (6/9/2018) sejalan dengan berbagai mata uang negara berkembang lainnya yang terus melanjutkan pelemahannya.
Rupee, mata uang negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Asia itu, tergelincir ke posisi 72,12 per dolar di perdagangan hari Kamis sore, dikutip dari AFP.
Rupee telah terdepresiasi sekitar 10% sepanjang 2018 setelah memulai tahun ini di level 63,67.
Bulan lalu mata uang ini melewati angka 70 untuk pertama kalinya karena India terdampak turbulensi krisis keuangan Turki.
Lira Turki turun tajam di bulan Agustus akibat pertikaian diplomatik dengan AS. Pertikaian itu berawal dari penahanan pendeta Amerika oleh Turki selama hampir dua tahun atas tuduhan kudeta.
Mata uang negara berkembang lainnya yang sangat tergantung pada modal asing berdenominasi dolar seperti Brasil, Afrika Selatan, dan Argentina juga terdepresiasi dalam di bulan Agustus.
Anjloknya rupee melebarkan defisit akun berjalan India.
India adalah pengimpor minyak bersih yang sangat besar, bahkan jika dihitung dalam dolar. Sekitar lebih dari dua pertiga kebutuhan minyaknya berasal dari luar negeri.
Harga minyak yang tinggi telah menekan rupee, membuatnya menjadi kurang menarik bagi investor, kata para analis.
Bank sentral India telah menaikkan suku bunga tahun ini sebagian untuk membantu memperkuat nilai rupee.
(prm) Next Article Rupee Kembali Anjlok ke Posisi Terendah Sepanjang Sejarah
Rupee, mata uang negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Asia itu, tergelincir ke posisi 72,12 per dolar di perdagangan hari Kamis sore, dikutip dari AFP.
Rupee telah terdepresiasi sekitar 10% sepanjang 2018 setelah memulai tahun ini di level 63,67.
Lira Turki turun tajam di bulan Agustus akibat pertikaian diplomatik dengan AS. Pertikaian itu berawal dari penahanan pendeta Amerika oleh Turki selama hampir dua tahun atas tuduhan kudeta.
Mata uang negara berkembang lainnya yang sangat tergantung pada modal asing berdenominasi dolar seperti Brasil, Afrika Selatan, dan Argentina juga terdepresiasi dalam di bulan Agustus.
Anjloknya rupee melebarkan defisit akun berjalan India.
India adalah pengimpor minyak bersih yang sangat besar, bahkan jika dihitung dalam dolar. Sekitar lebih dari dua pertiga kebutuhan minyaknya berasal dari luar negeri.
Harga minyak yang tinggi telah menekan rupee, membuatnya menjadi kurang menarik bagi investor, kata para analis.
Bank sentral India telah menaikkan suku bunga tahun ini sebagian untuk membantu memperkuat nilai rupee.
(prm) Next Article Rupee Kembali Anjlok ke Posisi Terendah Sepanjang Sejarah
Most Popular