Internasional

Tahan Pelemahan Rupee, India Naikkan Bea Impor 19 Barang

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
27 September 2018 19:10
India pada hari Rabu (26/9/2018) menaikkan tarif impor terhadap 19
Mata uang India rupee (Foto: REUTERS/Thomas White)
Mumbai, CNBC Indonesia - India pada hari Rabu (26/9/2018) menaikkan tarif impor terhadap 19 "barang tidak penting". Negara itu pun semakin cenderung proteksionis karena mencoba mengurangi melebarnya defisit transaksi berjalan dan depresiasi tajam rupee, mata uangnya.

Susunan tarif impor baru yang mulai diterapkan pada hari Kamis (27/9/2018) akan membuat pemerintah menaikkan bea masuk untuk barang-barang, seperti penyejuk udara (air conditioner/AC), lemari pendingin, sepatu, pengeras suara, koper, dan bahan bakar turbin penerbangan.



Langkah tersebut bisa mengurangi impor dari negara-negara lain seperti China dan Korea Selatan (Korsel), yang beberapa produksi mesin cuci, lemari pendingin, dan AC high-end-nya dijual di India.

Di tengah peningkatan proteksionisme, India sebelumnya berkata sedang mempertimbangkan langkah semacam itu untuk meringankan tekanan terhadap rupee. Pasalnya, rupee telah melemah lebih dari 12% tahun ini dan menjadi mata uang dengan nilai tukar terlemah di Asia.

"Ini adalah kabar positif untuk rupee karena akan membantu mengurangi defisit transaksi berjalan Inida," kata seorang trader forex di sebuah bank asing, dilansir dari Reuters.

Para bankir lainnya lebih skeptis tentang gagasan bahwa langkah ini bisa menahan pelemahan rupee karena permintaan untuk barang-barang high-end sangatlah kaku secara harga.

"Ini adalah pendorong sentimen untuk rupee," kata Soumya Kanti Ghosh, Kepala Ekonom SBI. Dia menambahkan bahwa dampak keseluruhan terhadap defisit transaksi berjalan akan terhenti.

"Bank sentral perlu lebih aktif mengintervensi pasar forex untuk menopang rupee. Langkah-langkah tarif impor ini tidak akan membantu dalam jangka Panjang," kata Ghosh.

Total nilai impor dari 19 barang dalam tahun fiskal terakhir sampai bulan Maret adalah sekitar 860 miliar rupee (Rp 176,6 triliun), kata pemerintah.

Tahan Pelemahan Rupee, India Naikkan Bea Impor 19 BarangMata uang India rupee (Foto: REUTERS/Francis Mascarenhas)
Total impor India dalam periode yang sama mencapai US$459,67 miliar (Rp 6.852 triliun).

Kenaikan tarif impor terhadap produk-produk yang diidentifikasi sebagai barang tidak penting kemungkinan akan memberi dampak kecil terhadap pembatasan ukuran defisit transaksi berjalan di tahun fiskal 2019. Defisit terakhir kali berada di posisi 2,4% terhadap produk domestik bruto (PDB) di kuartal April-Juni. Defisit diprediksi akan melebar menjadi 2,8% di tahun yang berakhir Maret 2019.

Langkah terbaru ini bisa memberi dampak ke perusahaan-perusahaan seperti Samsung Electronics Co dan LG Electronics Inc, raksasa elektronik asal Korsel, serta merek-merek besar seperti produsen sepatu Nike Inc, produsen koper Samsonite International SA dan produsen produk audio Bose Corp.

Perusahaan-perusahaan tersebut belum berkomentar terkait hal ini.

Keputusan itu juga bisa memberi dampak negatif ke sektor permata dan perhiasan India yang luas karena pemerintah telah menaikkan bea masuk terhadap berlian dan batu mulia impor, serta produk perhiasan.

Pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi semakin condong ke proteksionisme seraya mempromosikan program 'Buatan India' (Made in India).

India mengumumkan tarif impor yang lebih tinggi terhadap produk elektronik seperti ponsel dan televisi di bulan Desember, kemudian 40 barang lainnya di dalam anggaran pada bulan Februari. Berbagai barang itu bisa termasuk kacamata hitam, jus dan onderdil otomotif.

Di awal bulan ini, Reuters juga melaporkan bahwa Kementerian Baja India mempertimbangkan untuk menaikkan tarif impor terhadap beberapa produk baja.



(prm) Next Article Rupee India Kembali Jatuh ke Rekor Terendah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular