
Harga BBM Mahal, Warga India Beli Bensin ke Luar Negeri
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 September 2018 16:34

New Delhi, CNBC Indonesia- Banyak orang India yang mematikan AC mobil dan pergi membeli bensin ke pom di luar batas negara demi menghemat uang, karena harga bensin di seluruh negeri melambung mencapai harga tertinggi.
Protes terhadap harga bensin dan solar yang tinggi melumpuhkan banyak wilayah di India awal bulan ini, juga menutup bisnis, kantor pemerintah dan sekolah. Pemerintah menyebut harga minyak yang tinggi disebabkan karena meningkatnya biaya minyak mentah dan melemahnya rupee.
Kalyan Chakrabarty, sopir taksi berusia 39 tahun di negara bagian timur Odisha, mengatakan ia mematikan AC mobilnya sebentar-sebentar saat bepergian sehingga ia dapat menghemat "satu atau dua liter" bahan bakar.
Sementara Brij Nandan (42 tahun) dari Delhi, berhenti mengendarai motornya dan beralih memakai sepeda karena tidak punya pilihan lain.
"Tagihan bahan bakar saya terus naik dan bahkan pernah melebihi 2.000 rupee (21 pon) sebulan, saya tidak bisa lagi membeli skuter," kata Nandan, yang harus menafkahi lima anggota keluarganya.
Dilansir dari Reuters, harga bahan bakar tidak sama di seluruh negeri karena pajak negara variabel.
Anirudha Bora, seorang pemilik truk dari kota Guwahati di timur laut India, mengatakan dia melintasi perbatasan negara untuk menghemat uang.
"Saya berkendara melintasi jalan menuju negara Meghalaya. Saya menghemat sekitar 400 rupee ketika saya mengisi 100 liter bahan bakar di sana," kata Bora kepada Reuters.
Negara-negara seperti Andhra Pradesh, Rajasthan dan West Bengal minggu ini memotong pajak bahan bakar untuk mengurangi beban, tetapi pemerintah federal sejauh ini tidak melakukannya. Pajak atas bensin dan solar, yang mencapai lebih dari sepertiga dari harga bahan bakar eceran, adalah salah satu sumber pendapatan terbesar bagi pemerintah negara bagian dan pusat.
(gus) Next Article Rupee Tertekan, Krisis Ekonomi Mengintai
Protes terhadap harga bensin dan solar yang tinggi melumpuhkan banyak wilayah di India awal bulan ini, juga menutup bisnis, kantor pemerintah dan sekolah. Pemerintah menyebut harga minyak yang tinggi disebabkan karena meningkatnya biaya minyak mentah dan melemahnya rupee.
Kalyan Chakrabarty, sopir taksi berusia 39 tahun di negara bagian timur Odisha, mengatakan ia mematikan AC mobilnya sebentar-sebentar saat bepergian sehingga ia dapat menghemat "satu atau dua liter" bahan bakar.
Sementara Brij Nandan (42 tahun) dari Delhi, berhenti mengendarai motornya dan beralih memakai sepeda karena tidak punya pilihan lain.
"Tagihan bahan bakar saya terus naik dan bahkan pernah melebihi 2.000 rupee (21 pon) sebulan, saya tidak bisa lagi membeli skuter," kata Nandan, yang harus menafkahi lima anggota keluarganya.
Dilansir dari Reuters, harga bahan bakar tidak sama di seluruh negeri karena pajak negara variabel.
Anirudha Bora, seorang pemilik truk dari kota Guwahati di timur laut India, mengatakan dia melintasi perbatasan negara untuk menghemat uang.
"Saya berkendara melintasi jalan menuju negara Meghalaya. Saya menghemat sekitar 400 rupee ketika saya mengisi 100 liter bahan bakar di sana," kata Bora kepada Reuters.
Negara-negara seperti Andhra Pradesh, Rajasthan dan West Bengal minggu ini memotong pajak bahan bakar untuk mengurangi beban, tetapi pemerintah federal sejauh ini tidak melakukannya. Pajak atas bensin dan solar, yang mencapai lebih dari sepertiga dari harga bahan bakar eceran, adalah salah satu sumber pendapatan terbesar bagi pemerintah negara bagian dan pusat.
(gus) Next Article Rupee Tertekan, Krisis Ekonomi Mengintai
Most Popular