Apakah Menaikkan Harga BBM Bisa Selamatkan Rupiah?

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
05 September 2018 14:30
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuturkan penaikan harga BBM bersubsidi belum tentu efektif mengurangi konsumsi.
Foto: Ilustrasi Pengisian BBM Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah kalangan menilai penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dapat menjadi solusi penyelamatan rupiah. Ini karena pelebaran defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dipicu oleh impor minyak yang besar.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/9/2018), menuturkan untuk menurunkan permintaan BBM yang sebagian juga mungkin muncul karena penyelundupan sebaiknya harga BBM dinaikkan. Lalu, apakah menaikkan harga BBM bisa menyelamatkan rupiah?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuturkan penaikan harga BBM bersubsidi belum tentu efektif mengurangi konsumsi.

"Saya melihatnya mungkin berkurang tapi tidak akan banyak," ujarnya di Kementerian ESDM, Selasa (4/9/2018) malam.

Ia mencontohkan, tidak ada sepeda motor yang menggunakan BBM bersubsidi jenis Solar. Pun kendaraan pribadi dan angkutan umum roda empat juga tidak semua menggunakan Solar.

Lebih lanjut, Jonan mengatakan, hal serupa juga berlaku untuk BBM jenis Premium. Dia menilai, jika harga BBM Premium dinaikkan pun tidak berdampak signifikan. Apalagi sekarang berdasarkan data BPH Migas, penggunaan Premium cenderung mengalami penurunan.

Sebelumnya, Jonan pun menegaskan pemerintah tidak berencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Itu jawabannya," katanya saat ditanya wartawan.

Hal serupa juga sempat disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia mengatakan pemerintah tidak membahas opsi menaikkan harga BBM subsidi pada saat ini atau tahun depan.
(miq/miq) Next Article Rupiah Anjlok, JK: Belum Ada Rencana Naikkan Harga BBM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular