Kisruh Negara Berkembang Jadi Sentimen Negatif Bursa Eropa

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
05 September 2018 06:51
Bursa saham Eropa turun tajam pada penutupan perdagangan hari Selasa (4/9/2018) di tengah kecemasan akan terjadinya krisis di negara berkembang.
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa turun tajam pada penutupan perdagangan hari Selasa (4/9/2018) di tengah kecemasan akan terjadinya krisis di negara berkembang serta ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan beberapa perekonomian besar dunia.

Indeks FTSE 100 di London turun 0,62% ke 7.457,86, indeks DAX di Frankfurt tergelincir 1,1% ke posisi 12.210,21, sementara indeks CAC 40 di Paris terkoreksi dalam 1,31% menjadi 5.342,7.



Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,7% setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam dua bulan terakhir, CNBC International melaporkan.

Sektor sumber daya alam dan otomotif Eropa tertekan hari Selasa karena kecemasan investor akan memanasnya perang dagang antara AS dan China. Sebuah laporan dari Bloomberg pekan lalu mengindikasikan Washington tengah bersiap untuk mengenakan tambahan bea impor terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar paling cepat pekan ini.

Sementara itu, investor seluruh dunia mencermati situasi ekonomi di berbagai negara berkembang.

Pada hari Senin, Presiden Mauricio Macri mengumumkan langkah darurat untuk menyeimbangkan anggaran negara tahun depan. Upaya itu termasuk pengenaan pajak baru untuk ekspor dan pemangkasan belanja negara.

Peso Argentina melemah lebih dari 3% menyusul kabar tersebut.

Di lain pihak, bank sentral Turki berjanji akan mengambil langkah untuk memerangi risiko kestabilan harga dalam rapat kebijakan selanjutnya di bulan ini. Pernyataan ini semakin meninggikan harapan akan adanya kenaikan suku bunga menyusul inflasi yang kembali meroket.



(prm) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular