China dan India Mau Beli Minyak dari Iran, Harga Minyak Turun

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
04 September 2018 11:01
Harga minyak jenis brent kontrak pengiriman November 2018 melemah 0,13% ke level US$78,05/barel
Foto: REUTERS/Andrew Cullen
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak jenis brent kontrak pengiriman November 2018 melemah 0,13% ke level US$78,05/barel, sementara harga minyak light sweet kontrak Oktober 2018 malah naik sebesar 0,33% ke US$70,03/barel, hingga pukul 10.30 WIB hari ini.

Harga minyak bergerak variatif, seiring perbedaan sentimen yang menyelimuti kedua jenis minyak dunia. Sentimen positif mendukung harga minyak light sweet yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS), sedangkan harga minyak brent yang menjadi acuan di Eropa justru dirundung energi negatif.



Anandarko Petroleum Corp menyatakan telah mengevakuasi dan menutup produksi minyak mentah di dua kilang minyak offshore yang terletak di Teluk Meksiko bagian utara. Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi datangnya badai Gordon, yang diperkirakan datang dalam bentuk angin ribut.

Hal ini lantas memberikan sentimen bahwa pasokan minyak ke AS akan lebih seret, sehingga menopang harga minyak Negeri Paman Sam.

Di sisi lain, harga brent turun menyusul kabar bahwa India mengizinkan kilang minyak di negaranya untuk mengimpor minyak dari Iran, jika pihak Teheran mau mengelola dan mengasuransikan tanker minyak.

Hal ini serupa dengan langkah dari China, dimana para pembeli asal Negeri Tirai Bambu memindahkan hampir seluruh impor minyak mentah asal Iran ke kapal-kapal yang dimiliki oleh National Iranian Tanker Co. (NITC).

Dengan perkembangan ini, dua importir terbesar di Asia berpeluang untuk melanjutkan pembelian minyak dari Iran, meskipun ada tekanan dari Washington untuk menghentikan pemesanan minyak dari Negeri Persia.

Sebelumnya, harga brent sempat terkerek naik karena beberapa negara telah berhenti mendatangkan minyak dari Iran. Meski Teheran sudah memberikan diskon lumayan besar, total volume minyak mentah (termasuk kondensat) yang diekspor Iran diestimasikan hanya sekitar 64 juta barel, atau 2,06 juta barel/hari, pada bulan Agustus 2018.

Jumlah itu turun lumayan signifikan dari puncaknya di April 2018, yakni sebesar 92,8 juta barel atau 3,09 juta barel/hari.

BACA: Sanksi AS Tahan Ekspor Iran, Harga Minyak Balik ke Zona Hijau

Namun, dengan kini Negeri Panda dan Negeri Bollywood siap melanjutkan pengiriman minyak dari Teheran, harga minyak brent pun berbalik ke zona merah. 



(RHG/gus) Next Article Brent Anjlok Nyaris 1%, Minyak Jauhi US$ 80/barel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular