Internasional

Peso Anjlok, Argentina Akan Umumkan Kebijakan Ekonomi Baru

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
31 August 2018 13:43
Investor sedang panik setelah melihat cara Presiden Argentina Mauricio Macri menangani krisis ekonomi itu.
Foto: Traders work at the floor of the Buenos Aires Stock Exchange, Argentina (REUTERS/Marcos Brindicci)
Buenos Aires, CNBC Indonesia - Mata uang Argentina, peso, telah kehilangan hampir seperlima nilainya pada hari Kamis (30/8/2018) meskipun bank sentral telah menaikkan suku bunga acuannya menjadi 60%.

Investor sedang panik setelah melihat cara Presiden Argentina Mauricio Macri menangani krisis ekonomi itu.

[Gambas:Video CNBC]
Setelah pasar ditutup, Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne berjanji akan mengumumkan serangkaian kebijakan ekonomi baru hari Senin mendatang. Ia juga mengatakan akan menurunkan target defisit fiskal tahun 2019 lebih rendah dari 1,3% dari produk domestik bruto (PDB) demi mengurangi kebutuhan utang pemerintah, Reuters melaporkan.

Biaya bunga pinjaman yang mahal, pemotongan belanja pemerintah, dan kekeringan yang melanda pertanian Argentina tahun ini telah memukul negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Amerika Selatan itu. Argentina diperkirakan akan memasuki resesi di kuartal ketiga tahun ini, tulis Reuters.

Permintaan Macri agar Dana Moneter Internasional (IMF) mempercepat pencairan pinjamannya juga menuai kritik dari dalam negeri.

ArgentinaFoto: Bank in Buenos Aires Argentina (REUTERS/Marcos Brindicci)
Peso Argentina terus melemah
Serikat pekerja menyuarakan ketidaksetujuan mereka setelah Macri menjanjikan upaya pemotongan anggaran lagi sebagaimana permintaan IMF agar Argentina memangkas defisit fiskalnya. Ingatan warga Argentina seolah kembali lagi ke masa krisis tahun 2002-2003 di mana pemotongan anggaran akibat kesepakatan dengan IMF memberatkan negara itu.

Sebagai upaya untuk "menenangkan" peso, bank sentral Argentina dalam sebuah rapat darurat hari Kamis dengan bulat menyetujui kenaikan suku bunga acuan dari 45% menjadi 60%, salah satu yang tertinggi di dunia.


Namun, langkah mengejutkan itu tampaknya gagal menstabilkan peso. Mata uang Argentina itu ditutup melemah 13,12% di 39,25 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah sempat menyentuh 42 peso per dolar di hari yang sama.

Kekacauan pasar menyeruak pada hari Rabu setelah Macri mengatakan ia telah mencapai kesepakatan dengan IMF untuk mempercepat penyaluran utang US$50 miliar yang disepakati di Juni lalu. Upaya itu ia ambil untuk menenangkan investor.

Alih-alih, pernyataan Macri bahwa kepercayaan investor di pasar mengenai kemampuan Argentina menutup defisitnya tahun depan berkurang membuat pasar panik. Negara ini memiliki utang senilai US$24.9 miliar dalam peso dan valuta asing yang harus dibayar tahun depan.

Beberapa jam kemudian, IMF mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mempercepat pencairan bantuan menyusul anjloknya peso. Namun, Argentina harus mengadopsi kebijakan moneter dan fiskal yang lebih kuat.

Dujovne mengatakan akan terbang ke Washington hari Senin malam untuk membicarakan kebijakan negaranya dengan staf teknikal IMF.

Bank sentral telah melakukan intervensi lebih dari US$1 miliar pekan ini dan US$330 juta hari Kamis saja. Sebagai upaya untuk memperkuat mata uangnya, bank sentral telah melepas lebih dari US$13,5 miliar cadangan devisanya tahun ini dan membuat cadangannya menyusut menjadi US$54,3 miliar.


(roy) Next Article Peso Anjlok, Argentina Minta IMF Percepat Pencairan Bantuan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular