Internasional
Peso Rontok, Bank Sentral Argentina Naikkan Bunga Acuan 15%!
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
31 August 2018 07:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Argentina pada hari Kamis (30/8/2018) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 15% menjadi 60%. Bank sentral juga berjanji tidak akan menurunkan suku bunga tersebut paling tidak hingga Desember tahun ini.
Selain itu, bank sentral juga mengatakan sedang menaikkan jumlah cadangan devisanya untuk mengetatkan kebijakan fiskal dan membantu memperlambat laju pelemahan mata uangnya, peso.
Peso Argentina kembali anjlok 15% pada hari Kamis pagi waktu setempat dan menyetuh level 39 peso per dolar Amerika Serikat (AS), CNBC International melaporkan. Mata uang ini telah melemah lebih dari 45% tahun ini dan menambah kecemasan bahwa situasi ekonomi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Amerika Selatan ini akan melemah saat inflasi mencapai 25,4%.
Para investor semakin cemas Argentina akan segera gagal membayar utang pemerintahnya yang sangat besar. Kekhawatiran itu muncul setelah pemerintah Argentina secara mengejutkan meminta Dana Moneter Internasional (IMF) untukĀ mempercepat pencairan pinjaman senilai US$50 miliar (Rp 733,5 triliun) hari Rabu.
[Gambas:Video CNBC]
IMF dalam pernyataannya di hari yang sama mengatakan akan merevisi rencana ekonomi pemerintah dengan fokus untuk melindungi Argentina dari perubahan yang terjadi di pasar keuangan global baru-baru ini.
Namun, level suku bunga acuan tertinggi di dunia itu ditambah dukungan IMF tampaknya gagal memperbaiki sentimen pasar.
"Suku bunga riil tidak cukup ketat untuk menarik dana asing masuk [ke Argentina] sehingga perekonomian sepertinya akan terkontraksi tahun ini," kata analis Deutsche Bank Jim Reid dalam sebuah catatan riset yang dipublikasikan hari Kamis.
(prm) Next Article Don't Cry For Me Argentina & Cerita di Balik Krisisnya
Selain itu, bank sentral juga mengatakan sedang menaikkan jumlah cadangan devisanya untuk mengetatkan kebijakan fiskal dan membantu memperlambat laju pelemahan mata uangnya, peso.
Peso Argentina kembali anjlok 15% pada hari Kamis pagi waktu setempat dan menyetuh level 39 peso per dolar Amerika Serikat (AS), CNBC International melaporkan. Mata uang ini telah melemah lebih dari 45% tahun ini dan menambah kecemasan bahwa situasi ekonomi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Amerika Selatan ini akan melemah saat inflasi mencapai 25,4%.
Para investor semakin cemas Argentina akan segera gagal membayar utang pemerintahnya yang sangat besar. Kekhawatiran itu muncul setelah pemerintah Argentina secara mengejutkan meminta Dana Moneter Internasional (IMF) untukĀ mempercepat pencairan pinjaman senilai US$50 miliar (Rp 733,5 triliun) hari Rabu.
IMF dalam pernyataannya di hari yang sama mengatakan akan merevisi rencana ekonomi pemerintah dengan fokus untuk melindungi Argentina dari perubahan yang terjadi di pasar keuangan global baru-baru ini.
Namun, level suku bunga acuan tertinggi di dunia itu ditambah dukungan IMF tampaknya gagal memperbaiki sentimen pasar.
"Suku bunga riil tidak cukup ketat untuk menarik dana asing masuk [ke Argentina] sehingga perekonomian sepertinya akan terkontraksi tahun ini," kata analis Deutsche Bank Jim Reid dalam sebuah catatan riset yang dipublikasikan hari Kamis.
(prm) Next Article Don't Cry For Me Argentina & Cerita di Balik Krisisnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular