Peso Rontok, Ada Apa dengan Argentina?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 August 2018 16:02
Kekeringan Bikin Argentina Makin Apes
Ilustrasi Kekeringan Lahan (REUTERS/Martin Acosta)
Masalah lain yang dihadapi Argentina adalah penurunan kinerja ekspor. Argentina, lagi-lagi seperti Indonesia, masih mengandalkan komoditas sebagai andalan ekspor. Celakanya, harga komoditas tahun ini sedang jeblok. 

Komoditas andalan ekspor Argentina antara lain adalah kedelai. Sejak awal tahun, harga kedelai dunia turun 16,79%. 

[Gambas:Video CNBC]
Tidak hanya dihantam dari sisi harga, produksi kedelai Argentina pun anjlok karena kekeringan. Mengutip data Kementerian Pertanian AS, produksi kedelai Argentina tahun ini diperkirakan sebesar 1,4 miliar ton. Turun 31% dibandingkan 2017 dan menjadi tingkat produksi terendah dalam 10 tahun. 

Berbagai derita domestik itu diperparah dengan dolar AS yang tahun ini memang menggila. Dolar AS menjadi raja mata uang, menguat terhadap berbagai mata uang dunia. 

Tanpa sokongan domestik yang kuat, peso pun tiarap. Argentina tidak punya pilihan selain memanggil IMF. Argentina memang telah menyepakati fasilitas pinjaman IMF sebesar US$50 miliar, dan sepertinya akan dipakai dalam waktu dekat. 

Namun, masuknya IMF bukan tanpa komplikasi. Argentina, sepeti pasien-pasien IMF lainnya, harus menyepakati berbagai resep dari lembaga multilateral tersebut. Salah satu resep IMF yang paling terkenal adalah penghematan anggaran dengan memangkas subsidi.



"Kami akan membantu IMF dengan berbagai hal yang diperlukan dari sisi fiskal," kata Presiden Macri. Hal ini langsung memantik amarah rakyat.

Confederacion General del Trabajo (CGT), serikat pekerja terbesar di Argentina, berencana menggelar mogok kerja massal selama sehari penuh pada 25 September untuk menolak program pengetatan ikat pinggang dari pemerintah. Serikat pekerja lainnya juga mengancam melakukan mogok kerja selama 36 jam pada 24 September. 

Argentina memang tengah menjalani periode pelik. Namun dalam situasi seperti ini, Argentina mungkin bisa menerapkan pepatah lama. Dalam periode yang buruk, biasanya akan lahir kebijakan-kebijakan bagus. Bad times make good policies. Semoga...  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/prm)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular