Seorang wanita berjalan keluar dari kantor penukaran mata uang di distrik keuangan Buenos Aires, Argentina. Kemarin, mata uang peso Argentina melemah 7,57% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sehari. (REUTERS/Marcos Brindicci)
Depresiasi itu adalah penurunah harian terbesar yang dicatat peso setelah mata uang dilepas mengikuti mekanisme pasar pada Desember 2015. Peso telah anjlok lebih dari 45,3% terhadap greenback tahun ini. (REUTERS/Marcos Brindicci)
Saat peso melemah dalam, ada kekhawatiran utang luar negeri Argentina akan membengkak. Per akhir Maret 2018 utang luar negeri Argentina tercatat US$ 253,74 miliar. Naik 27,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (REUTERS/Marcos Brindicci)
Penurunan peso mendorong Argentina meminta bantuan ke IMF. Argentina telah menyepakati fasilitas pinjaman sebesar US$ 50 miliar dari lembaga multilateral tersebut. (REUTERS/Marcos Brindicci)
Para investor khawatir Argentina tidak dapat membayar pinjaman pemerintahnya yang berat dan sangat berisiko. (REUTERS/Marcos Brindicci)
Bayang-bayang krisis utang Argentina pun muncul kembali. Pada 2001, Argentina sempat mengalami gagal bayar (default) surat utang senilai US$ 82 miliar akibat krisis ekonomi. (REUTERS/Marcos Brindicci)