Bukan Karena Ekonomi Jelek, Ini Alasan BI Naikkan Bunga Acuan
Rehia Sebayang,
CNBC Indonesia
30 August 2018 10:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Negara berkembang seperti Indonesia sedang dihadapkan pada masalah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tidak harus dengan memperkuat ketahanan ekonomi tetapi harus merumuskan bauran kebijakan sehingga bisa merespons ketidakpastian yang ada.
"Kalau di bank sentral dan dilakukan BI adalah menggunakan instrumen kebijakan suku bunga," ujar Perry, di Bali, Kamis (30/8/2018).
BI menaikkan suku bunga acuan bukan karena inflasi tinggi. Inflasi Indonesia masih rendah 3,3% dan target 3,5%. Bukan pula karena ekonomi jelek dan bank lemah.
"Jadi ekonomi domestik kita cukup bagus cuma ada high uncertainties sehingga mengharuskan kita merespons suku bunga agar stabil terjaga, agar daya tarik dari obligasi pemerintah tetap menarik," tambah.
Perry menambahkan BI menaikkan suku bunga acuan demi stabilitas, mendukung nilai tukar melalui intervensi ganda dan BI siap melakukan intervensi jika pertumbuhan tidak normal.
(roy/ray)
Next Article
Apakah Suku Bunga Acuan Bisa Turun Lagi? Ini Jawaban BI
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tidak harus dengan memperkuat ketahanan ekonomi tetapi harus merumuskan bauran kebijakan sehingga bisa merespons ketidakpastian yang ada.
"Jadi ekonomi domestik kita cukup bagus cuma ada high uncertainties sehingga mengharuskan kita merespons suku bunga agar stabil terjaga, agar daya tarik dari obligasi pemerintah tetap menarik," tambah.
Perry menambahkan BI menaikkan suku bunga acuan demi stabilitas, mendukung nilai tukar melalui intervensi ganda dan BI siap melakukan intervensi jika pertumbuhan tidak normal.