
Kuota Batu Bara Naik, United Tractors Tidak Ambil Bagian
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
27 August 2018 19:10

Jakarta, CNBC Indonesia- PT United Tractors Tbk (UNTR) memastikan tidak ikut ambil bagian penambahan kuota produksi batubara yang telah dinaikkan pemerintah 100 juta ton pada tahun ini.
Presiden Direktur Perseroan Gidion Hasan mengatakan bahwa UNTR melalui anak usahanya yaitu PT Pamapersada Nusantara (PAMA) masih belum siap untuk meningkatkan kapasitas produksi disebabkan oleh ketersediaan alat berat pertambangan yang belum memadai.
"Agak berat untuk melakukan itu, karena alat beratnya juga ga ada. Kalau dari awal soalnya kami sudah menetapkan kapasitas dan melakukan setting kebutuhan alat jadi tidak segampang itu untuk menambah lagi," ungkapnya dalam public expose dalam acara Investor Summit 2018, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/8/18).
Perseroan menargetkan penerimaan dari alat berat Komatsu sebanyak 5.000 unit pada tahun ini, atau hanya tumbuh 10% dari distribusi penerimaan alat berat untuk pertambangan tersebut pada 2017 yaitu 4.500 unit.
Apabila perseroan ingin menambah kapasitas produksi batubara, maka negosiasi baru harus dilakukan perseroan kepada distributor alat berat (Komatsu) lainnya.
"Tiap bulan sebenarnya kami negosiasi, namun dari awal kami permintaan sudah pas-pasan jadi kalau mau nambah lagi ya nyari kontraktor lain sehingga kami tidak akan menambah kapasitas produksi batubara," ujarnya.
Sebelumnya, pada pekan lalu pemerintah menaikkan kuota produksi dan ekspor batu bara di tahun ini sebanyak 100 juta ton. Sejak kenaikan kuota ini diumumkan, tercatat 40 perusahaan sudah mengajukan izin untuk tambah produksi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Adapun, dikutip dari Nota Keuangan RAPBN-2019, pemerintah menargetkan kenaikan volume batu bara dari 413 juta ton di 2018 menjadi 530 juta ton. Kenaikan volume produksi batubara, dari sebesar 413 juta ton pada tahun 2018 menjadi sebesar 530 juta ton pada tahun 2019, atau naik 28,3% di tahun politik nanti.
(gus) Next Article Video: Waspada Saham Siklikal, Kinerja UNTR Sudah di Pucuk?
Presiden Direktur Perseroan Gidion Hasan mengatakan bahwa UNTR melalui anak usahanya yaitu PT Pamapersada Nusantara (PAMA) masih belum siap untuk meningkatkan kapasitas produksi disebabkan oleh ketersediaan alat berat pertambangan yang belum memadai.
Perseroan menargetkan penerimaan dari alat berat Komatsu sebanyak 5.000 unit pada tahun ini, atau hanya tumbuh 10% dari distribusi penerimaan alat berat untuk pertambangan tersebut pada 2017 yaitu 4.500 unit.
Apabila perseroan ingin menambah kapasitas produksi batubara, maka negosiasi baru harus dilakukan perseroan kepada distributor alat berat (Komatsu) lainnya.
"Tiap bulan sebenarnya kami negosiasi, namun dari awal kami permintaan sudah pas-pasan jadi kalau mau nambah lagi ya nyari kontraktor lain sehingga kami tidak akan menambah kapasitas produksi batubara," ujarnya.
Sebelumnya, pada pekan lalu pemerintah menaikkan kuota produksi dan ekspor batu bara di tahun ini sebanyak 100 juta ton. Sejak kenaikan kuota ini diumumkan, tercatat 40 perusahaan sudah mengajukan izin untuk tambah produksi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Adapun, dikutip dari Nota Keuangan RAPBN-2019, pemerintah menargetkan kenaikan volume batu bara dari 413 juta ton di 2018 menjadi 530 juta ton. Kenaikan volume produksi batubara, dari sebesar 413 juta ton pada tahun 2018 menjadi sebesar 530 juta ton pada tahun 2019, atau naik 28,3% di tahun politik nanti.
(gus) Next Article Video: Waspada Saham Siklikal, Kinerja UNTR Sudah di Pucuk?
Most Popular