BI Tak Akan Kaget Bila The Fed Kerek Bunga Lagi di September

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 August 2018 17:08
Bank Indonesia (BI) telah memperhitungkan rencana kenaikan suku bunga The Fed di bulan September.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengatakan tidak akan terkejut jika bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, kembali menaikkan suku bunga acuannya dalam rapat komite The Fed September mendatang.

Alasannya, kenaikan bunga The Fed sudah masuk dalam kalkulasi bank sentral. Hal ini dikemukakan Deputi Gubenur BI Dody Budi Waluyo saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Sabtu (25/8/2018).

"BI sejak awal sudah memperhitungkan kenaikan Fed Funds Rate sebanyak empat kali, termasuk di bulan September. [...] Sehingga kalau terjadi kenaikan, tidak ada yang surprise bagi BI," sambung Dody.

Dalam pidatonya di hadapan pertemuan tahunan The Fed di Wyoming, AS, hari Jumat (24/8/2018) Gubernur The Fed Jerome Powell merasa percaya diri akan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam dan yakin inflasi tidak akan melonjak melebihi perkiraan.



Dengan demikian, kebijakan pengetatan moneter The Fed yang telah dijalankan sejak Desember 2015 sepertinya tidak akan berubah selama tidak ada perubahan tren perekonomian yang signifikan.

Sinyal kenaikan bunga acuan The Fed tentu bukan kabar baik bagi pasar keuangan di seluruh dunia. AS akan menjadi tujuan investasi primadona, sementara negara lainnya, termasuk Indonesia bagai remah rengginang.

Dalam beberapa bulan terakhir, BI juga telah menaikkan bunga acuan sebanyak 125 basis poin untuk tetap menjaga daya tarik pasar keuangan Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Dalam menghadapi dinamika tersebut, sikap (stance) BI pun tetap hawkish. Artinya, peluang melakukan pengetatan kebijakan moneter melalui jalur bunga acuan terbuka lebar.

Lantas, apakah BI bakal kembali menaikkan bunga acuan jelang rapat komite The Fed bulan depan?

Dody menegaskan, kenaikan bunga kebijakan tidak hanya ditentukan oleh kenaikan Fed Funds Rate, melainkan juga melihat kondisi eksternal maupun internal dalam negeri.

"Kenaikan suku bunga akan dilakukan secara terukur," tegas Dody.

Lagipula, sambung, Dody, kenaikan bunga acuan The Fed sudah masuk dalam formulasi kerangka kebijakan moneter BI. Selain itu, kenaikan bunga acuan juga sudah di price in oleh market.

"Pasar sudan memperkirakan kenaikan di September tersebut, sehingga diharapkan reaksi pasar akan netral," katanya.



(prm) Next Article Suku Bunga The Fed Diramal Naik Tahun Depan, BI Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular