
Rupiah Jadi Korban Balas Dendam Euro
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 August 2018 13:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap euro melemah lumayan tajam. Koreksi euro yang cukup tajam pada perdagangan kemarin membuat mata uang ini menjadi seksi di mata investor sehingga menjadi buruan.
Pada Jumat (24/8/2018) pukul 13:03 WIB, EUR 1 berada di Rp 16.947,12. Rupiah melemah 0,44% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Berikut perkembangan kurs euro di sejumlah bank nasional pada pukul 13:08 WIB:
Mata uang Benua Biru memang sedang menguat secara global. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), euro mampu menguat 0,27% pada pukul 13:11 WIB. Pada saat yang sama, rupiah melemah 0,17%.
Sepertinya investor mulai memburu euro setelah mata uang ini melemah cukup dalam. Kemarin, euro melemah sampai 0,51% terhadap dolar AS. Bahkan kemarin rupiah mampu menguat 0,15% terhadap euro.
Pelemahan ini disebabkan rilis risalah rapat (minutes of meeting) Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang memandang bahwa ekonomi zona Eropa masih berjalan seperti apa yang diperkirakan. Sehingga, perubahan kebijakan moneter masih belum dibutuhkan. ECB masih mempertahankan suku bunga acuan dan mengkonfirmasi kembali arah kebijakan moneter yang sudah disebutkan dalam rapat-rapat sebelumnya.
"Sejak Juni, kondisi pasar keuangan secara umum masih stabil di mana rumah tangga dan dunia usaha tumbuh cukup baik. Arah kebijakan suku bunga ke depan harus seimbang antara ketepatan dengan fleksibilitas. Secara umum, informasi yang diterima masih sesuai dengan perkiraan yang dilakukan pada bulan sebelumnya," sebut notulensi ECB.
Sebelumnya pada rapat ECB edisi Juni 2018, bank sentral Benua Biru menyepakati pengurangan stimulus moneter mulai bulan depan dan mengakhirinya pada akhir tahun. Kenaikan suku bunga baru akan dibicarakan paling cepat musim panas atau pertengahan tahun depan.
Tidak adanya kejutan dari ECB membuat pelaku pasar meninggalkan mata uang euro dan instrumen berbasis mata uang ini. Akibatnya, kemarin euro melemah secara luas.
Namun hari ini, tampaknya pelaku pasar kembali meminati euro karena harganya sudah terjangkau akibat koreksi kemarin. Maraknya permintaan membuat euro bangkit dan membalas dendam terhadap berbagai mata uang. Rupiah pun masuk daftar korban balas dendam tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Ambles Nyaris 10% di April, Kurs Euro Naik 1% ke Rp 16.451
Pada Jumat (24/8/2018) pukul 13:03 WIB, EUR 1 berada di Rp 16.947,12. Rupiah melemah 0,44% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Mata uang Benua Biru memang sedang menguat secara global. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), euro mampu menguat 0,27% pada pukul 13:11 WIB. Pada saat yang sama, rupiah melemah 0,17%.
Sepertinya investor mulai memburu euro setelah mata uang ini melemah cukup dalam. Kemarin, euro melemah sampai 0,51% terhadap dolar AS. Bahkan kemarin rupiah mampu menguat 0,15% terhadap euro.
Pelemahan ini disebabkan rilis risalah rapat (minutes of meeting) Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang memandang bahwa ekonomi zona Eropa masih berjalan seperti apa yang diperkirakan. Sehingga, perubahan kebijakan moneter masih belum dibutuhkan. ECB masih mempertahankan suku bunga acuan dan mengkonfirmasi kembali arah kebijakan moneter yang sudah disebutkan dalam rapat-rapat sebelumnya.
"Sejak Juni, kondisi pasar keuangan secara umum masih stabil di mana rumah tangga dan dunia usaha tumbuh cukup baik. Arah kebijakan suku bunga ke depan harus seimbang antara ketepatan dengan fleksibilitas. Secara umum, informasi yang diterima masih sesuai dengan perkiraan yang dilakukan pada bulan sebelumnya," sebut notulensi ECB.
Sebelumnya pada rapat ECB edisi Juni 2018, bank sentral Benua Biru menyepakati pengurangan stimulus moneter mulai bulan depan dan mengakhirinya pada akhir tahun. Kenaikan suku bunga baru akan dibicarakan paling cepat musim panas atau pertengahan tahun depan.
Tidak adanya kejutan dari ECB membuat pelaku pasar meninggalkan mata uang euro dan instrumen berbasis mata uang ini. Akibatnya, kemarin euro melemah secara luas.
Namun hari ini, tampaknya pelaku pasar kembali meminati euro karena harganya sudah terjangkau akibat koreksi kemarin. Maraknya permintaan membuat euro bangkit dan membalas dendam terhadap berbagai mata uang. Rupiah pun masuk daftar korban balas dendam tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Ambles Nyaris 10% di April, Kurs Euro Naik 1% ke Rp 16.451
Most Popular